Pacitan, Jatim (ANTARA) - Warga di wilayah Kota Pacitan, Jawa Timur, Ahad, sempat berhamburan keluar dan tak segera kembali ke rumah saat gempa magnitudo 5,7 mengguncang kawasan pesisir selatan daerah itu.

Tak ada kerusakan ataupun korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, warga sempat trauma dan khawatir terjadi gempa susulan.

"Kami masih memantau dan berkoordinasi dengan jaringan relawan TRC (tim reaksi cepat) yang ada di desa-desa," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko.

Ia berharap tidak ada dampak serius yang merugikan. Namun, Erwin tetap mengimbau warga untuk waspada.

Baca juga: BMKG: Gempa Pacitan akibat aktivitas subduksi lempeng

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,7 guncang pesisir selatan Jawa Timur


Gempa magnitudo 5,7 terjadi sekitar pukul 19.33 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pusat gempa berada di 84 km barat daya Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Lokasi tepatnya berada di 8,94 lintang selatan, 111.04 bujur timur di kedalaman 10 kilometer. BMKG dalam rilisnya menyatakan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Purwo, salah seorang tokoh muda di Pacitan mengilustrasikan gempa sempat memicu kepanikan sesaat.

Warga berhamburan karena takut guncangan gempa meningkat dan memicu kerusakan pada tempat mukim mereka.

"Ya, itu respon mitigasi alami warga. Setiap ada gempa, sebisa mungkin mencari posisi aman demi keselamatan," kata dia.

Beberapa warga lain juga memilih berada di tepi jalan untuk sementara waktu. Salah satunya Paesah yang tak lain tetangga Emi. Perempuan ini mengaku kaget saat merasakan getaran.

Warga lain yang memilih mengamankan diri di luar rumah adalah Rini. Karyawati sebuah perusahaan itu tetap berdiri di samping motor yang terparkir di halaman meski gempa sudah berlalu.

"Tadi pas gempa saya lagi telepon. Terus terputus karena saya tinggal lari. Ini saya coba telepon lagi," ujarnya.*

Baca juga: Pemprov Jatim kirim bantuan kedaruratan bencana ke Pacitan

Baca juga: RSUD Pacitan evaluasi kondisi bangunan pascagempa

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023