Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan penghargaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah memberikan jaminan bahwa pemerintah tidak akan membubarkan organisasi masyarakat (Ormas) namun akan menindak tegas setiap kelompok yang melakukan anarkisme. "Saya secara pribadi atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat menghargai dan mendukung pernyataan Bapak Presiden ini, bahwa memang pemerintah sejalan dengan arus demokrasi dan demokratisasi Indonesia akan tetap menjaga eksistensi dari kelompok-kelompok masyarakat yang dijamin oleh HAM dan Undang-undang Dasar," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis. Din menyatakan itu usai mendampingi dan mengantar tamu dari Saudi Arabia yaitu Imam Masjid Nabawi di Madinah, Doktor Salah Al Budair, bertemu Presiden Yudhoyono. Dalam pertemuan dengan Yudhoyono, ujar Din, dirinya sempat menyampaikan kepada Presiden Yudhoyono tentang isu yang sedang berkembang dalam masyarakat terkait dengan adanya desakan dari pihak-pihak tertentu agar Ormas dibubarkan. "Presiden menyampaikan pada saya bahwa pemerintah tidak pernah berpikir dan tentu tidak akan membubarkan suatu kelompok masyarakat, ormas maupun kelompok dan memang eksistensi ormas dan kelompok itu dijamin oleh HAM, UUD 1945 tentang kebebasan berserikat dan berkelompok," kata Din. Namun demikian, ungkapnya, Presiden Yudhoyono juga menyatakan pemerintah tentu saja akan menindak tegas setiap kelompok yang melanggar hukum, melakukan tindakan kekerasan dan anarkisme. "Saya dan kita sepakat menolak setiap aksi kekerasan dan anarkisme yang dilakukan siapa saja. Bahkan Muhammdiyah sangat tidak setuju dan mengecam kekerasan yang terjadi dalam masyarakat kita baik yang bersifat fisik maupun verbal lewat kata-kata, pandangan yang justru mengganggu ketenteraman sosial," kata Din. Sambil meminta agar aparat kepolisian untuk tidak segan-segan menegakkan hukum terhadap mereka yang bertindak anarkis, Din mengimbau semua kekuatan masyarakat, kelompok dan Ormas --khususnya di kalangan umat Islam-- untuk waspada dan tidak terjebak dalam tindak kekerasan. "Marilah kita bersabar dalam melakukan amar maruf dan nahi munkar, jangan berputus asa. Jadi menegakkan kebenaran, mencegah kemungkaran tidak boleh dilakukan dengan kemungkaran itu sendiri tapi harus dengan mengedepankan kemarufan atau kebaikan," katanya. Sementara itu, Din mengatakan bahwa Doktor Salah Al Budair dan rombongannya berkunjung ke Indonesia atas undangan PP Muhammadiyah. Selain mengunjungi Presiden Yudhoyono, Al Budair juga melakukan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR dan para tokoh Islam serta mengunjungi lembaga-lembaga Islam. "Dalam pertemuan tadi (dengan Yudhoyono, red) terjadi dialog yang sangat akrab, hangat dari hati ke hati. Dan Imam Masjid ini sangat tertarik dan terkesan dengan keramahtamahan Indonesia dan pertemuan ini diakhiri dengan doa agar bangsa Indonesia dan bangsa Arab dapat tetap menjalin kerja sama," kata Din.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006