"Karena kulit yang lembap itu membantu kita memerangi efek iritasi atau alergi suatu skincare," kata dia dalam sebuah acara kesehatan di Jakarta, Jumat.
Danar lalu membahas tentang kemungkinan seseorang mengalami gatal-gatal pada kulit setelah menggunakan bahan aktif yakni vitamin C. Menurut dia, penyebab gatal bukan semata karena vitamin C melainkan akibat bahan pembawa dalam produk.
Baca juga: Jangan salah, produk hidrasi beda dengan pelembap
"Jadi kita identifikasi dulu, mana penyebab gatalnya. Penyebab gatal bukan hanya karena bahan aktifnya saja seperti vitamin C atau retinol, tetapi ada kemungkinan kita mengalami kontak alergi atau iritan dari bahan pembawanya," jelas dia.
Dia menjelaskan reaksi gatal setelah pemakaian suatu produk perawatan kulit atau sesuatu yang dioleskan ke tubuh disebut sebagai kontak iritan atau kontak alergi.
"Kalau misalnya kita pakai lalu gatal-gatal, tetapi saat kita tinggalkan itu biasanya iritasi sifatnya. Kalau misalnya kontak alergi itu walaupun sudah tidak dipakai masih gatal," kata dia.
Danar lalu memberikan kiat bagi mereka yang mengalami gatal usai pemakaian produk perawatan kulit yakni dengan menggunakan produk dalam dosis berselingan atau satu hari pakai lalu tak lagi pakai esok harinya.
"Kalau masih gatal dipakainya dua kali dulu, kalau masih gatal juga dipakai sekali seminggu sekali. Itu membantu kita untuk mengidentifikasi apakah si gatal kontak iritan atau kontak alergi," kata dia.
Dia menambahkan orang-orang harus memastikan produk perawatan kulit yang digunakan aman yakni terdaftar di Badan POM dan memeriksa klaim semisal vitamin C dalam produk dikatakan efektif apakah didukung riset dan sebagainya.
Baca juga: Tiga produk perawatan kulit yang harus dibawa saat bepergian
Baca juga: Kehabisan pelembap kulit? Coba resep dari dokter ini
Baca juga: Pemilik kulit kering dianjurkan pakai pelembap usai perawatan botox
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
