Muhammad Rifai Hasbi menuturkan bahwa pihaknya dalam naungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakan program sosialisasi dan uji coba UKBI untuk difabel tuna rungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) B-C Bina Karya Insani.
"Pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, salah satunya aksesibilitas informasi bagi disabilitas rungu, merupakan langkah konkret perwujudan Indonesia yang inklusif," ungkap Rifai melalui keterangannya pada Senin.
Ia menuturkan, setelah melaksanakan kegiatan serupa pada dua SLB yang berada di DKI Jakarta, kali ini giliran SLB B-C Bina Karya Insani. SLB ini dinilai berprestasi dan menjadi mitra kolaborasi Duta Bahasa DKI Jakarta dalam pelaksanaan program uji coba ini.
Survei Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut dia, mengungkap sebanyak 22,5 juta penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas, dengan 29 persen di antaranya adalah disabilitas rungu atau kelompok tuli.
Baca juga: Mahasiswa FKG UI raih juara 1 duta bahasa DKI Jakarta
Sebagai bentuk perwujudan amanat Undang Undang Dasar Pasal 28F terkait hak setiap orang untuk memperoleh informasi serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Duta Bahasa DKI Jakarta menggandeng teman tuli dalam sosialisasi dan uji coba UKBI.
Menurut dia, UKBI sebagai standar uji kemahiran bagi para penutur bahasa Indonesia memiliki peran penting untuk ikut memenuhi hak-hak para penyandang disabilitas dalam menerima layanan, manfaat serta jaminan kualitas yang baik dalam pelbagai sektor terutama dalam bidang pendidikan.
"UKBI merupakan sebuah tes standar untuk mengetahui kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia," ungkap dia.
Materi yang diujikan meliputi uji kemahiran mendengarkan, kemahiran membaca serta merespons kaidah bahasa Indonesia.
"Memperhatikan keterbatasan teman tuli dalam seksi mendengarkan, Duta Bahasa DKI Jakarta menghadirkan inovasi berupa UKBI untuk difabel yang mengubah bentuk soal mendengarkan menjadi menyimak video bahasa isyarat," kata Rifai.
Baca juga: Generasi muda DKI diajak belajar bahasa daerah lewat permainan
Ia menyebutkan, UKBI untuk difabel hadir sebagai program yang menyasar teman tuli. Program ini tidak hanya menjadi alat uji coba, tetapi juga menjadi media peningkatan kapasitas kebahasaan bagi mereka.
“Seksi mendengarkan kami ganti menjadi menyimak bahasa isyarat. Ini adalah bentuk akomodasi kebutuhan teman tuli dalam kebahasaan dan kami sangat peduli akan kesetaraan pemenuhan hak bagi mereka” kata Rifai.
Rifai menyebut respon positif terus bermunculan selama pelaksanaan kegiatan.
"Meskipun mayoritas peserta uji merasa soal yang diujikan cukup sulit, tetapi mereka merasa sangat terbantu dengan adanya video bahasa isyarat dalam bagian soal tersebut," kata Rifai.
Sebagai langkah lanjutan, UKBI untuk difabel akan terus disempurnakan dengan menjaring lebih banyak peserta.
Baca juga: DKI lepas atlet disabilitas kontingen Jakarta untuk Peparpenas 2023 hu
Pada akhirnya, kata Rifai, penyandang disabilitas secara jelas memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk ikut berpartisipasi dalam penjenamaan bahasa Indonesia sebagai bahasa dari bangsa yang besar.
"Besar harapan UKBI untuk difabel dapat meningkatkan semangat penyandang disabilitas khususnya teman tuli dalam belajar bahasa Indonesia sehingga mewujudkan bahasa Indonesia yang lebih inklusif untuk ke depannya," kata dia.
Pihak SLB B-C Bina Karya Insani juga menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Duta Bahasa DKI Jakarta.
Kegiatan seperti ini dinilai menjadi bentuk evaluasi oleh pihak sekolah terkait
pembelajaran kebahasaan diberikan pada peserta didik.
“Kegiatan ini menjadi pembakar semangat kami untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran” ungkap Kepala SLB B-C Bina Karya Insani, Sri Winarsih.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023
