Pembangunan yang melibatkan perempuan sering kali tertib dan bagus karena perempuan cenderung hati-hati dibandingkan laki-laki
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta pemerintah desa untuk lebih melibatkan perempuan dalam pembangunan desa.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menilai perempuan memiliki ketelitian lebih tajam yang dapat memberikan pengaruh besar, salah satunya terhadap pemanfaatan keuangan sehingga tidak disalahgunakan.

"Libatkan sebanyak-banyaknya perempuan dalam proses pembangunan," ujar Gus Halim, demikian ia biasa disapa saat meresmikan Wisata Pantai Cemara di Desa Lingka Kuta, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Baca juga: Mendes PDTT bahas peningkatan kerja sama dengan Dubes Arab Saudi

Menurutnya, pembangunan yang melibatkan perempuan sering kali tertib dan bagus karena perempuan cenderung hati-hati dibandingkan laki-laki.

Gus Halim juga menilai, peran perempuan dalam pembangunan menjadi hal penting karena masuk sebagai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Global kelima, yakni kesetaraan gender, dan SDGs Desa tujuan kelima yakni keterlibatan perempuan desa.

"Diharapkan tidak ada lagi ketimpangan gender sehingga perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk berkontribusi sesuai perannya," tuturnya.

Baca juga: Mendes: Tenaga pendamping dibutuhkan desa dalam pembangunan

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan kepada kepala desa soal penggunaan dana desa. Dana desa boleh digunakan untuk berbagai hal asalkan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas SDM di desa.

Hal ini termasuk penggunaan dana desa untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), pengurangan stunting, maupun bantuan langsung tunai (BLT).

"Prinsipnya begini, dana desa bolehnya dipakai apa saja kecuali yang dilarang. Apa saja boleh dilakukan asal berkaitan langsung dengan dua aspek yaitu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM (sumber daya manusia)," tegasnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023