Tangerang (ANTARA) - Seorang pemuda berinisial PM warga Kecamatan Jayanti, menjadi korban pembacokan diduga dilakukan oleh sekelompok gangster di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu (6/8) dini hari.

"Ya, kita dapat laporan terjadinya pengeroyokan terhadap seorang warga di Jalan Raya Serang KM 26.5, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang sekitar Pukul 04.00 WIB," kata Kapolsek Balaraja AKP Badri Hasan di Tangerang, Minggu.

Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi bahwa peristiwa tersebut bermula ketika korban sedang melihat aksi balap liar bersama rekan-rekannya yang berlangsung sejak Pukul 01.00 sampai 03.30 WIB.

Kemudian, seusai menyaksikan balap liar itu korban bersama rekannya hendak pulang dari tempat kejadian perkara (TKP). Namun, seketika datang sekelompok diduga gangster dengan menggunakan 20 unit sepeda motor dari arah Serang, Banten.

"Setelah mengetahui itu korban langsung berlari ke arah gang di Kampung Cengkok, Balaraja," terangnya.

Kendati, kata dia, alih-alih saat berusaha melarikan diri, korban terkepung oleh kelompok gangster tersebut dan dikeroyok menggunakan senjata tajam (sajam).

Atas kejadian tersebut, korban berinisial PM itu pun mengalami luka bakar di kening wajah dan kaki diduga disiram cairan air keras, luka sobek pada bagian kepala sebelah kiri, patah jari tangan, dan luka tangan kiri akibat sabetan senjata tajam.

"Korban dibawa ke Klinik Ilanur oleh temannya yang bernama Adam dan kemudian dirujuk ke RSUD Balaraja untuk dilakukan pengobatan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, saat ini tim Satreskrim Polsek Balaraja tengah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku pengeroyokan yang dilakukan oleh kelompok gangster tersebut.

"Kita masih gali keterangan saksi-saksi untuk mengidentifikasi para pelaku," kata dia.
Baca juga: Polisi masih lakukan pendalaman terkait kasus pembacokan di Tangerang
Baca juga: Polisi Tangerang tangkap 38 anggota gangster
Baca juga: Polisi Tangerang tangkap 28 anggota gangster yang hendak beraksi

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023