Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk mengembangkan tanaman sagu di lahan bekas penambangan bijih timah yang basah, guna mendukung pemerintah mewujudkan Indonesia Net Zero 2060.

"Ini merupakan solusi bagi PT Timah Tbk mereklamasi lahan bekas tambang basah dengan mengembangkan tanaman sagu ini," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal saat pencanangan sejuta penanaman pohon sagu di Kampung Reklamasi Air Jangkang Bangka, Selasa.

Ia menyatakan selama ini PT Timah Tbk telah mereklamasi lahan-lahan bekas tambang yang kering dengan tanaman buah-buahan, akasia dan tanaman lokal lainnya sebagai komitmen perusahaan melestarikan lingkungan di wilayah operasional perusahaan.

"Penanaman sagu ini tidak hanya dilakukan di Kampung Reklamasi Air Jangkang, tetapi juga di lahan-lahan bekas penambangan lainnya di seluruh wilayah operasional perusahaan," ujarnya.

Baca juga: PT Timah latih Poktan Belitung kembangkan nenas di bekas tambang

Ia mengatakan dalam mengoptimalkan pengembangan tanaman sagu ini, PT Timah Tbk akan bekerja sama dengan PT Bangka Asindo Bangka, guna meningkatkan kualitas produksi komoditas sagu ini.

"Kami berharap dengan adanya kerja sama ini, maka bahan baku dan produk hilir sagu ini semakin berkualitas dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah ini," katanya.

Menurut dia, target reklamasi sagu di lahan bekas tambang ini tergantung lahan basah bekas penambangan bijih timah di wilayah operasional PT Timah Tbk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan daerah operasional lainnya.

"Tidak semua lahan bekas tambang ini cocok untuk tanaman sagu ini. Kalau di lahan kering tentunya tanaman sagu ini tidak terlalu produktif dibandingkan produksi di lahan basah," katanya. ***1***

Pewarta: Aprionis
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023