Jakarta (ANTARA) - Ahli saraf dari Universitas Katolik Atma Jaya, Prof.Dr. Yuda Turana mengatakan pencegahan demensia Alzheimer harus dilakukan sedari muda.

"Pencegahan demensia Alzheimer dapat dilakukan sedari muda. Anak muda yang berusia 20 tahun dapat memulai gaya hidup sehat, sehingga dapat melindungi otak pada usia lanjut, " ujar Yuda di Jakarta, Rabu.
 
Pembina Alzheimer Indonesia (ALZI) tersebut menjelaskan saat ini terdapat lebih dari 1,2 juta masyarakat Indonesia yang mengalami demensia Alzheimer. Diperkirakan angka tersebut akan meningkat pada 2030, menjadi dua juta orang.

Baca juga: Mengonsumsi espresso dapat mengurangi risiko Alzheimer
 
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki yang terbukti menurunkan risiko demensia Alzheimer.
 
"Paling tidak bisa berjalan kaki minimal 4.000 langkah. Bahkan, kalau bisa 10.000 langkah lebih baik lagi," kata dia.
 
Makanan yang dikonsumsi juga perlu dijaga dengan tidak mengonsumsi junk food, tidak merokok dan mengurangi minuman manis.
 
Yuda menjelaskan hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan Alzheimer. Obat yang ada saat ini hanya bisa memperlambat penyakit tersebut.

Baca juga: Studi: Makanan diperkaya selenium dapat digunakan melawan Alzheimer

Baca juga: Dokter: Pasien demensia paling ideal dirawat oleh keluarga
 
Ketua ALZI, Michael Maitimoe mengatakan bahwa tekanan psikologis, seperti stres, depresi, hingga kesepian dapat memicu penyakit Alzheimer.
 
Oleh karena itu, pihaknya mendorong masyarakat untuk dapat mengelola stres dengan baik, sehingga dapat mengurangi risiko demensia Alzheimer.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023