Mataram (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat menyatakan siap melakukan penelitian atau riset lahan kering di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah guna membantu pengembangan pertanian di Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) itu.

Rektor Unram Bambang Hari Kusumo, di Mataram, Rabu mengatakan, agar masyarakat sekitar KEK Mandalika tidak menjadi penonton dengan adanya wisata olahraga, perlu ada program pemberdayaan pada masyarakat. Salah satu yang harus dilakukan oleh pengelola kawasan yakni PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) adalah melirik potensi pertanian dan peternakan.

"Jika kita melihat masyarakat di sekitar ITDC Mandalika, seperti petani dan peternak. Kita bisa melakukan riset untuk membantu petani disana untuk menyuburkan lahan mereka. Ini karena sebagian besar lahan disana merupakan lahan kering yang memiliki potensi sangat baik untuk dikembangkan," katanya usai menerima kunjungan tim dari ITDC di Mataram.

Menurut Rektor, jika melihat dari sisi kacamata para peneliti Unram, hamparan lahan kering masyarakat Lombok Selatan belum dimanfaatkan secara optimal.

Untuk itu, Unram memberikan banyak tawaran riset yang siap dilakukan oleh para peneliti Unram dalam pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya NTB.

"Intinya, jika ingin pengembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik, maka sebuah kawasan itu juga harus bisa menyejahterakan rakyatnya," ujarnya.

"Di situ, kami siap membantu pengembangan lahan kering untuk dilakukan riset di bidang peternakan dan pertanian untuk dapat membuat membuat masyarakat sekitar bisa berdaya saing dari sisi perekonomian," kata Bambang lagi.

Sementara itu, Presiden Direktur ITDC, Ari Respati, mengatakan bahwa kedatangannya ke salah satu PTN terbesar di NTB itu adalah dalam rangka berkolaborasi dengan Universitas Mataram untuk bisa mengembangkan kawasan KEK Mandalika.

"Kami sangat ingin bermitra dengan Unram, juga meneliti bagaimana meningkatkan pola kesejahteraan masyarakat," katanya.

Kawasan Mandalika sendiri ditetapkan sebagai KEK pada saat pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2014. KEK yang memiliki luas area sebesar 1.035,67 hektare ini juga merupakan proyek pemerintah untuk menggenjot potensi pariwisata Indonesia.

Sedangkan, peresmian KEK Mandalika sendiri dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2017. Saat itu proyek tersebut memiliki investasi total Rp2,2 triliun. Proyek KEK Mandalika dilaksanakan oleh ITDC, pengembang yang sebelumnya menjalankan proyek Nusa Dua di Bali.

ITDC saat ini menjadi bagian dari holding Pariwisata, InJourney. Sementara, Sirkuit Mandalika mulai dibangun pada 2019. KEK Mandalika di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) memiliki luas 1.035,67 hektar, kini telah menjadi magnet wisatawan untuk datang ke NTB.

Terlebih, dengan adanya Sirkuit Mandalika yang sudah menjadi tuan rumah ajang balap internasional yakni, WSBK dan MotoGP.

Baca juga: Alumni FK Unram ikuti program Sekolah Staf Kepresidenan 

Baca juga: Unram kembangkan inovasi pakan sapi dari tanaman Lamtoro

Baca juga: Unram buka prodi spesialis kedokteran kelautan wujudkan poros maritim

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023