Dili (ANTARA News) - Mari Alkatiri menyatakan bahwa pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Timor Leste, dilakukan untuk mencegah agar Presiden Xanana Gusmao tidak mengundurkan diri seperti sempat terlontar beberapa hari lalu. "Saya siap untuk mundur dari posisi Perdana Menteri dan sebagai pejabat pemerintah RDTL untuk menghindari pengunduran diri Yang Mulia Presiden RDTL (Timor Leste)," kata Alkatiri di Dili, Senin, melalui pernyataan resmi yang diterima ANTARA, Senin. Alkatiri juga menyatakan siap untuk melakukan dialog dengan Xanana Gusmao untuk memberikan kontribusi dalam pembentukan pemerintah sementara dan membantu dalam presentasi anggaran negara di hadapan parlemen nasional. Seperti diberitakan sebelumnya, Mari Alkatiri menyatakan mundur meski sehari sebelumnya Ketua Fretilin, Francisco "Lu` Olo" Guterres, dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di markas besar partai itu memutuskan untuk mempertahankan Mari Alkatiri sebagai PM. Sejumlah menteri, termasuk Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Ramos Horta kemudian menyatakan mengundurkan diri setelah Fretilin memutuskan Alkatiri tetap didukung menjadi PM. Dalam pernyataannya, Alkatiri juga mengatakan, pengunduran dirinya ini merupakan bentuk tanggungjawab dalam krisis yang melanda negara baru tersebut serta keinginannya agar krisis tersebut tidak berlarut-larut. Keputusan ini, kata dia, dibuat setelah mempelajari secara mendalam situasi terkini di Timor Leste dan mempertimbangkan bahwa kepentingan bangsa berada diatas segala kepentingan lain. "Saya mengakui bahwa rakyat Timor Leste berhak untuk hidup dalam damai dan ketenangan serta yakin bahwa militan dan simpatisan Fretilin akan memahami dan mendukung posisi saya ini," katanya. Alkatiri, yang baru saja terpilih kembali menjadi Sekjen Fretiilin dalam kongres II itu menyatakan akan menjalankan kembali tugas-tugasnya sebagai anggota parlemen nasional sampai akhir periode parlemen.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006