Jakarta (ANTARA) - Sony Group Corp. menaikkan proyeksi laba bersihnya untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret menjadi 860 miliar yen (Rp91 triliun), naik 20 miliar yen (Rp2,1 triliun) dari perkiraan sebelumnya, mengharapkan rekor penjualan sebagian karena pertumbuhan berkelanjutan dalam bisnis game PlayStation.

Raksasa elektronik dan hiburan asal Jepang ini merevisi naik prospek penjualannya untuk tahun fiskal 2023 menjadi 12,20 triliun yen (Rp1,3 kuadriliun) dibanding perkiraan April sebesar 11,50 triliun yen (Rp1,3 kuadriliun).

Untuk tiga bulan hingga Juni, laba bersih Sony turun 16,7 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 217,55 miliar yen (Rp23 triliun), karena unit asuransinya mengalami penurunan pendapatan.

Baca juga: Sony luncurkan soundbar HT-A3000 di Indonesia

Penjualan tumbuh 32,9 persen menjadi 2,96 triliun yen (Rp313 triliun) berkat peningkatan pendapatan dalam segmen permainan, layanan jaringan, dan musiknya.

Penjualan perangkat keras dan perangkat lunak permainan meningkat pada kuartal pertama tahun fiskal ini, kata perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut, sementara yen yang lemah, yang meningkatkan pendapatan luar negeri saat dikonversi kembali, juga menguntungkan perusahaan.

Sony telah menunjukkan keyakinan dalam bisnis permainannya, dengan menjual rekor 19,1 juta konsol PlayStation 5 dalam tahun fiskal 2022.

Mereka bertujuan untuk memperluas penjualan menjadi 25 juta unit tahun fiskal ini, sementara pesaingnya, Nintendo Co., mengalami penurunan penjualan konsol Switch dalam beberapa tahun terakhir.

Pada periode April-Juni, Sony menjual 3,3 juta unit PlayStation 5, dibandingkan dengan 2,4 juta unit setahun sebelumnya.

Sony juga mengatakan bahwa mereka melihat lonjakan dalam layanan streaming musiknya, sebagian karena sukses besar lagu "Idol," yang dibawakan oleh duo Jepang populer Yoasobi.

Meskipun prospek keseluruhannya positif, Sony memperkirakan bisnis filmnya akan lebih buruk dari perkiraan semula karena pemogokan aktor utama AS menyebabkan perubahan tanggal rilis film dan penundaan pengiriman serial TV.

Perusahaan juga menurunkan prospek penjualan untuk bisnis semikonduktor karena mereka memperkirakan penurunan penjualan unit sensor gambar untuk smartphone di China di tengah perlambatan ekonomi di sana.

"Kami tidak akan menyimpan persediaan berlebihan sambil mengoptimalkan peluang investasi," kata Presiden Grup Sony, Hiroki Totoki, yang mulai menjabat pada April.

Grup Sony mencatat penjualan rekor sebesar 11,54 triliun yen (Rp1,2 kuadriliun) pada tahun fiskal 2022, dibantu oleh penjualan permainan video yang kuat dan yen yang lemah. Demikian disiarkan Kyodo, Rabu (9/8).

Baca juga: Sony perkenalkan TWS Earbuds WF-1000XM5 terbaru

Baca juga: Sony Playstation 5 edisi terbatas Spider-Man 2 hadir pada September

Baca juga: Bos Playstation sebut Xbox Game Pass "perusak harga"

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023