Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan Pusat Riset Mikrobiologi Terapan dan Pusat Riset Ekologi dan Ethnobiologi.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dalam upaya mempercepat pengembangan riset dan inovasi di Indonesia.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unhas Prof Muh Nasrum Massi PhD SpMK dalam keterangannya di Makassar, Selasa, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas peresmian Pusat Kolaborasi Riset Mikroba Karst di Unhas sebagai program kolaborasi riset (PKR) yang memiliki spesifikasi keilmuan yang tinggi serta saling berintegrasi satu sama lain.

“Program pendanaan PKR ini sangat memfasilitasi pengembangan riset dan inovasi, sehingga kita dituntut untuk bisa lebih aktif dan produktif, guna mencapai target hilirisasi, dalam hal ini Unhas berperan dan sangat mendukung dalam segala proses pencapaiannya,” jelas Prof Nasrum.

lebih lanjut dijelaskan, posisi Unhas sebagai salah satu kampus terbaik didukung oleh hasil data yang membuktikan bahwa sebanyak 55 persen dasarnya adalah peningkatan hasil riset kolaboratif.

Baca juga: BRIN-FKM Unhas bahas peluang kerja sama penelitian

Baca juga: BRIN dan Unhas kerja sama kaji keragaman cabai katokkon


Dengan demikian sangat diharapkan dukungan BRIN dalam segala proses riset kolaborasi untuk meningkatkan jumlah publikasi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Dr Ahmad Fathoni dalam sambutannya menyampaikan ungkapan selamat serta apresiasi kepada Unhas atas pencapaian Unhas dalam pengembangan Pusat Kolaborasi Riset yang memiliki potensi yang luar biasa.

"Diharapkan nantinya tidak hanya output tetapi dapat diorientasikan terhadap outcome atau dampak ekonomi ke masyarakat. target hilirisasi ini menjadi tantangan, sehingga PKR dapat mengakselerasi ke masyarakat untuk memberikan dampak yang signifikan bagi kebermanfaatan yang dapat dirasakan oleh masyarakat," jelas Ahmad.

Lebih lanjut diharapkan kolaborasi riset ini dapat memenuhi tiga aspek, yakni pada aspek riset untuk menghasilkan inovasi yang dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi masyarakat, penguatan sumber daya manusia dalam meningkatkan kapasitas melalui pelatihan, dan dapat menjadi Centre of Excellence (CoE) sebagai fasilitator bagi para periset untuk lebih produktif dan dapat dikembangkan lebih banyak lagi.

Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa mendukung penuh semangat kolaborasi riset melalui peluang kerja sama dengan BRIN, dan diharapkan dapat berkembang dan memperluas kolaborasi periset tanah air yang lebih produktif hingga pada skala internasional.

Program pendanaan PKR ini merupakan salah satu perwujudan BRIN dalam menjawab dan mengimplementasikan tugas dan fungsinya.

PKR sangat mengedepankan substansi penelitian yang spesifik untuk lebih meningkatkan kapasitas dan kompetensi riset. Skema ini mendorong kerja sama antar peneliti untuk memperkuat ekosistem riset.

Dijelaskan bahwa kawasan karst di Sulawesi Selatan memiliki peran penting, yakni Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan merupakan karst terluas kedua di dunia setelah China dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Geopark oleh Unesco pada tahun 2022.

Dengan demikian, Unhas sebagai perguruan tinggi melalui pusat kolaborasi riset akan menguatkan kelembagaan riset Unhas dan BRIN, sehingga layak menjadi center of excellence Mikroba Karst yang mampu menjawab permasalahan pengelolaan Kawasan Karst berkelanjutan.

Baca juga: BRIN-Unhas bahas manfaat lebah bagi manusia dan alam

Baca juga: BRIN kunjungi Unhas bahas pengembangan riset dan inovasi PT

 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023