Bengaluru (ANTARA) - Saham Inggris dibuka lebih rendah pada perdagangan Selasa, terseret oleh sterling yang lebih kuat setelah rekor pertumbuhan upah tertinggi mendorong kekhawatiran tekanan inflasi, sementara pengecer Marks & Spencer memimpin kenaikan saham berkapitalisasi sedang.

Upah di Inggris tidak termasuk bonus mencapai rekor 7,8 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya dalam tiga bulan hingga Juni, menambah kekhawatiran bank sentral Inggris (BoE) tentang inflasi jangka panjang, yang dapat mempertahankan kenaikan suku bunga lebih lama.

Indeks saham-saham unggulan atau blue-chips FTSE 100 yang berorientasi ke pasar luar negeri turun 0,2 persen, sementara pound terangkat sebanyak 0,28 persen menjadi 1,2720 dolar, tepat setelah data dirilis.

Saham-saham berkapitalisasi sedang atau mid-caps FTSE 250 terdongkrak 0,1 persen, dengan perusahaan pengecer Inggris Marks & Spencer (M&S) melonjak lebih dari 8,0 persen.

M&S meningkatkan prospek keuntungannya, dengan mengatakan terus memenangkan pangsa pasar baik dalam bisnis pakaian, rumah tangga, dan makanan.

Saham pengecer naik lebih dari 1,0 persen, memimpin kenaikan sektoral.

Baca juga: Saham Inggris dibuka merosot tertekan perusahaan energi dan penambang
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 terkerek 0,41 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023