Moskow (ANTARA) - Bank sentral Rusia pada Selasa menaikkan suku bunga acuan sebesar 350 basis poin menjadi 12 persen pada hari Selasa.

Langkah itu dianggap sebagai upaya darurat dalam menghentikan tren melemahnya mata uang rubel yang sudah melewati 100 rubel per dolar AS, setelah publik Rusia menyeru Kremlin agar memperketat kebijakan moneter.

Rapat luar biasa dewan gubernur bank sentral Rusia itu diadakan setelah rubel anjlok melewati ambang batas 100 terhadap dolar pada Senin.

Situasi ini terjadi karena rubel terseret dampak sanksi Barat terhadap neraca perdagangan Rusia dan belanja militer yang melonjak.
Baca juga: Putin sebut Rusia pertahankan stabilitas ekonomi meski penuh tantangan

Penasihat ekonomi Presiden Vladimir Putin, Maxim Oreshkin, pada Senin menegur bank sentral Rusia. Oreshkin menuding kebijakan moneter yang longgar yang diterapkan bank sentral Rusia sebagai penyebab rubel melemah.

Beberapa jam setelah Oreshkin menyampaikan keluhannya itu dan setelah rubel terjun ke level 102 per dolar AS, bank sentral Rusia menyatakan akan menggelar rapat darurat. Langkah itu seketika menyelamatkan mata uang Rusia dari kejatuhan lebih dalam lagi.

"Tekanan inflasi semakin besar," kata bank sentral Rusia pada Selasa. “Keputusan tersebut ditujukan untuk membatasi risiko stabilitas harga."

"Tembusnya depresiasi rubel terhadap harga mendapatkan momentum dan ekspektasi inflasi pun membesar," lanjutnya.
Baca juga: Putin: Desentralisasi sistem keuangan bermanfaat bagi ekonomi global

Bank sentral Rusia terakhir kali menaikkan suku bunga darurat pada akhir Februari 2022. Kala itu mereka menaikkan suku bunga sampai 20 persen sebagai akibat langsung dari pengerahan tentara Rusia ke Ukraina.

Bank sentral Rusia kemudian dengan mantap menurunkan biaya pinjaman menjadi 7,5 persen setelah tekanan inflasi mereda pada paruh kedua 2022.

Sejak terakhir kali memangkas suku bunga pada September 2022, bank sentral Rusia mempertahankan tingkat suku bunga, yang pada akhirnya naik 100 basis poin menjadi 8,5 persen pada pertemuan terakhir dewan gubernur bank sentral Rusia pada Juli. Keputusan menyangkut tingkat suku bunga berikutnya akan diambil 15 September mendatang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Elvira Nabiullina, kunci tahan banting Rusia
Baca juga: PM Rusia kunjungi China untuk perkuat kerja sama ekonomi
Baca juga: PM Mishustin: Sanksi Barat bertujuan sengsarakan masyarakat Rusia

 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023