Jakarta (ANTARA) - Bank DKI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi memberikan edukasi literasi keuangan kepada ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui pelatihan.

”Dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan, diharapkan UMKM dapat mengelola usaha lebih efisien dan berkualitas," kata Direktur Teknologi & Operasional, merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono di Jakarta, Sabtu.

Amirul menjelaskan pelatihan bertema "Mental Wirausaha dan Literasi Pengelolaan Keuangan Pribadi" ini bisa mendorong para pelaku UMKM siap menghadapi tantangan di era ekonomi yang semakin kompetitif.​​​​​​​

Sehingga, lanjut dia, diharapkan mampu meningkatkan daya saing serta dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
 
"Bank DKI akan terus berkomitmen bukan hanya memperluas akses kredit/pembiayaan, melainkan juga terus mendorong pemberdayaan dan melakukan pendampingan agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang," katanya. 

Baca juga: RUPS Bank DKI tetapkan Amirul Wicaksono jadi Plt Dirut Utama

Ke depannya, pelatihan ini bisa menjadi percontohan yang nantinya akan dilanjutkan ke wilayah DKI Jakarta lainnya.

Selain itu, Bank DKI juga aktif mendukung pelaku UMKM melalui program digitalisasi pasar di Jakarta, khususnya pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya.

Bank DKI turut menghadirkan ekosistem pembayaran non tunai melalui aplikasi JakOne Abank, implementasi QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya dalam lingkungan pasar.

Adapun berbagai fitur layanan digital yang disediakan dapat mengakomodir kebutuhan transaksi keuangan harian khususnya bagi para pedagang maupun pengunjung pasar, seperti pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, belanja daring, top up uang elektronik, hingga transaksi QRIS.

​​​​​​​Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan berbagai terobosan digitalisasi salah satunya kemudahan dalam mengajukan kredit ataupun pembiayaan.

Baca juga: Bank DKI tingkatkan inklusi dan literasi keuangan di Pulau Pramuka
 
”Bank DKI juga menyediakan 'e-form" dan aplikasi digital 'lending' sebagai bagian proses digitalisasi dalam rangka memaksimalkan proses kredit dan pembiayaan bagi nasabah," kata Arie.

Sementara, Kasudin PPKUKM Jakarta Timur Derlina Melinda Sagala mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud implementasi Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu.
 
“Pelatihan diisi oleh para pakar kewirausahaan, praktisi perbankan, praktisi UMKM dan kewirausahaan dari Bank DKI serta pendamping JakPreneur Pemprov DKI Jakarta," ujar Derlina.

Derlina menuturkan para pelaku UMKM diharapkan bisa mendapatkan manfaat dan pelatihan kewirausahaan sejenis dapat diadakan lebih rutin.

Peserta merupakan 500 pelaku UMKM binaan Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Administratif Jakarta Timur atau yang dikenal dengan JakPreneur.

Baca juga: Legislator nilai Bank DKI buat terobosan akses keuangan Pulau Seribu

Pelatihan yang telah dilakukan sepanjang Juli 2023 ini dilaksanakan di sepuluh wilayah kecamatan di DKI Jakarta yakni: Cakung, Duren Sawit, Jatinegara, Pulo Gadung, Matraman, Kramat Jati, Kampung Makassar, Pasar Rebo, Cipayung dan Ciracas.
 
Bank DKI mencatatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2022 sebesar 100 persen dari kuota atau sebesar Rp1,15 triliun kepada kurang lebih 6.023 pelaku UMKM.
 
Pada 2023, Bank DKI mendapatkan porsi sebesar Rp2,8 triliun dengan rincian alokasi konvensional sebesar Rp2 triliun dan Syariah sebesar Rp800 miliar.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023