Neuroglobin (Ngb) yang merupakan protein jenis baru mempunyai struktur heksakoordinasi, yang menyerupai peran dari Mb dalam memasok oksigen, bahkan dengan jumlah yang lebih banyak
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ninik Mudjihartini mengungkapkan penemuannya yang menyebutkan neuroglobin berperan dalam meningkatkan ketahanan kinerja otak guna membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
 
"Penelitian awal menggunakan tikus sebagai hewan coba yang diberi perlakuan hipoksia (kurang oksigen) sistemik kronik dalam sungkup hipoksia," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
 
Ia mengatakan sel tubuh memerlukan pasokan oksigen untuk dapat menyelenggarakan semua aktvitas tubuh selama tumbuh dan berkembang dimana pasokan oksigen pada tubuh manusia disalurkan oleh hemoglobin (Hgb) dan mioglobin (Mb).
 
Energi dalam jumlah besar, kata dia, dapat dihasilkan hanya dari jalur aerob, yaitu jika ketersediaan oksigen cukup.
 
Kemudian, katanya, neuroglobin (Ngb) yang merupakan protein jenis baru mempunyai struktur heksakoordinasi, yang menyerupai peran dari Mb dalam memasok oksigen, bahkan dengan jumlah yang lebih banyak.
 
"Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa keadaan hipoksia selain memengaruhi keutuhan sel neuron terbukti juga menurunkan ekspresi protein Ngb," ujarnya.
 
Ninik menyebutkan hasil tersebut sesuai dengan penelitan sebelumnya yang menyatakan bahwa ekspresi Ngb meningkat pada kondisi hipoksia. Penelitan dilanjutkan dengan, mendeteksi dan mengukur protein Ngb di cairan serebrospinalis (CSS).
 
Hasil penelitan lanjutan, kata dia, diharapkan dapat melengkapi gambaran kadar protein Ngb plasma, CSS, dan jaringan otak subjek pasien strok, dimana hasil dapat membuktkan bahwa pada pasien strok dengan perdarahan intraserebral spontan nontraumatik (sICH), protein Ngb terdeteksi dan dapat diukur baik di dalam plasma, CSS, dan jaringan otaknya.
 
"Kondisi hipoksia terbukti menyebabkan kerusakan sel otak dan menurunkan ekspresi protein Ngb pada otak. Untuk meningkatkan ketahanan kinerja otak tentunya dibutuhkan pemenuhan energi yang adekuat," katanya.
 
Dia menyebutkan kebutuhan energi dapat terpenuhi jika ketersediaan glukosa dan oksigen cukup, dimana ketersediaan oksigen tidak terlepas dari peran protein Ngb, yaitu sebagai protein yang memasok kebutuhan oksigen di otak.

Oleh karena itu, disimpulkan kondisi hipoksia pada otak harus dihindari. Adapun jika terjadi, maka upaya harus segera dilakukan agar otak tidak mengalami hipoksia, demikian Ninik Mudjihartini .

Baca juga: Sujud bantu alirkan darah berisi nutrisi pada otak
 
Baca juga: Gerakan sederhana ini bisa bantu tingkatkan kinerja otak

Baca juga: Kemenkes: Virus Oz sebabkan radang otak hingga kematian pada manusia

Baca juga: 6 Kegiatan yang Dapat Menstimulasi Kinerja Otak Anak


 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023