Tentunya kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Lion Air untuk memenuhi hak para penumpang yang menjadi korban kecelakaan itu,"
Kuta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Bali akan mendampingi para korban tergelincirnya Lion Air di Pantai Segara, Kuta, untuk mendapatkan haknya sebagai korban kecelakaan dari maskapai penerbangan berlogo singa itu.

"Tentunya kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Lion Air untuk memenuhi hak para penumpang yang menjadi korban kecelakaan itu," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi saat memberikan keterangan pers di "Emergency Operation Center" Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Sabtu malam.

Dengan didampingi Kepala Departement of Air Traffic Services, Operation, and Readiness Bandara Ngurah Rai Tri Basuki, Kapolda menyebutkan bahwa jumlah penumpang dan awak pesawat jurusan Bandung-Denpasar itu sebanyak 108 orang.

Mereka terdiri dari 56 penumpang dewasa laki-laki, 39 dewasa perempuan, lima anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak (pilot, kopilot, dan lima pramugari).

Di antara para penumpang itu terdapat dua warga negara Singapura dan satu warga negara Prancis. Pesawat tersebut tergelincir di ujung landasan pacu sebelah barat Bandara Ngurah Rai dan mengapung di Pantai Segara, Kuta, pada pukul 15.15 Wita.

"Hasil pengamatan di TKP, semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi mulai pukul 15.30 hingga 17.00 Wita dengan melibatkan nelayan, Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan Angkasa Pura," kata Kapolda.

Menurut dia, pesawat Boeing 737-800-NG itu bernomor penerbangan JT-960 dengan nomor registrasi PK-5KS. Awalnya sempat tertulis JT-904. "Namun yang JT-904 itu di-`cancel`. Jadi yang berangkat JT-960," kata jenderal polisi bintang dua itu.

Sebagian penumpang dalam kondisi selamat dan sehat mendapat fasilitas akomodasi dari pihak Lion Air dengan menginap di beberapa hotel sebelum melanjutkan penerbangan ke kota asal atau ke beberapa tempat lain.

Namun penumpang yang mengalami luka-luka menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Menurut catatan Kapolda, sampai saat ini ada 32 penumpang dirawat di RS Kasih Ibu, Kedonganan, Kuta; 10 di RSUP Sanglah, Denpasar (sudah diizinkan pulang); seorang di RS Kasih Ibu di Jalan Teuku Umar, Denpasar; tiga di RS BIMC Kuta, dan satu di RS Surya Husada Kuta.

"Kondisi sebagian besar badan pesawat masih di permukaan air, seperempat bagian terendam air. Kondisi pesawat hampir putus dengan adanya belahan pada bagian belakang," kata Arif.

Ia tidak bersedia menjelaskan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut karena bukan sebagai pihak yang berwenang.

Pesawat tersebut meninggalkan landasan pacu Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, pada pukul 12.48 WIB. Pesawat itu tergelincir dan mengapung di Pantai Segara, Kuta, setelah gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 15.15 Wita. Tidak ada korban meninggal dunia dalam musibah tersebut. (KR-MDE/M038)

Pewarta: Dewa Sudiarta Wiguna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013