Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui dinas pariwisata provinsi setempat berupaya memperbanyak kawasan strategis pariwisata nasional atau disingkat KSPN.
 
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan M Syarifuddin di Banjarmasin, Selasa, provinsinya hanya memiliki satu yang sudah ditetapkan KSPN, yakni, Kawasan Loksado, Hulu Sungai Selatan.
 
Menurut dia, Kawasan Loksado merupakan kawasan pariwisata alam di lereng Pegunungan Meratus dengan beberapa objek wisata yang menawan di sekitarnya.
 
Objek wisata di Kawasan Loksado yakni air panas Tanuhi, bamboo rafting, air terjun Haratai, balai adat Dayak dan puncak gunung Langara.
 
"Banyak lagi wisata lainnya termasuk ekonomi kreatif dan kebudayaan masyarakat adat Dayak di sana, saling terintegrasi," paparnya.
 
Menurut Syarifuddin, kasawan objek wisata di Kalsel lainnya sebenarnya tidak kalah menawan, seperti objek-objek wisata di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam di Kabupaten Banjar.
 
Di kawasan itu, ada objek wisata Kiram Park, mesjid bambu, pegunungan Mandiangin, Gunung Mawar dan aliran sungai Arunawai.
 
Belum lagi jika ke daerah Waduk Riam Kanan di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, ungkap Syarifuddin, juga banyak objek wisata yang sudah dibangun cukup berkelas, seperti Bukit Batu, Matang Keladan, Panorama Waduk Riam dan beberapa pulau di waduk tersebut.
 
Pihaknya melalui bidang promosi pariwisata terus mempelajari apa saja indikator yang menentukan suatu objek wisata bisa diusulkan dalam kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) tersebut.
 
"Jika kita sudah tahu apa saja indikatornya kita bisa lebih gampang membenahinya, dan mengusulkan objek pariwisata kita ke kementerian agar bisa menjadi KSPN,” kata Syarifuddin.
 
"Banyak kawasan objek wisata di provinsi ini, termasuk di daerah pesisir di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru yang berpotensi untuk ditetapkan KSPN tersebut," ujarnya.

Baca juga: Kalsel promosikan Festival Loksado 2023 hingga mancanegara

Baca juga: Kalsel tetapkan enam destinasi pariwisata prioritas hingga 2026

Pewarta: Sukarli
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023