Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Shin Tae-yong (STY) dan Indra Sjafri antusias menonton pertandingan bola basket Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Selasa, pada laga Kanada melawan Latvia, dan mengaku banyak mengambil pelajaran dari momen tersebut.

Keduanya hadir di Indonesia Arena untuk pertama kalinya dan menonton langsung di kursi pinggir lapangan atas undangan Anggota Dewan FIBA Erick Thohir.

"Ya ini baru pertama kali datang, jadi sangat menantikan pertandingannya. Sebelumnya saya tahu Indonesia Arena adalah Lapangan G (lapangan sepakbola) tapi lalu diganti venue basket. Sekarang saat sudah jadi, kelihatan sangat baik tujuannya," kata Shin.

Shin mengaku sudah lama tidak menonton pertandingan basket. Semenjak dia menjadi pelatih sepak bola, pelatih asal Korea Selatan ini mengaku fokusnya hanya di sepak bola.

Meski sudah lama tidak menonton basket dan tidak tahu menahu tentang tren olahraga tersebut, Shin mengaku tetap antusias ingin melihat pertandingan yang menjadi hiburan buatnya.

"Karena sudah tidak nonton pertandingan basket lagi, jadi tidak terlalu kenal pemain-pemain basket atau tim-tim basket yang unggulan saat ini. Tapi waktu dulu itu ada Michael Jordan yang saya suka lihat. Lalu, ada juga pemain timnas basket Korea yang saya kenal juga, seperti pelatih Hur Jae lalu Moon Kyung-eun," kata Shin.

Baca juga: Pebasket Indonesia banyak ambil pelajaran dari Piala Dunia FIBA

Dengan digelarnya FIBA World Cup 2023 di Indonesia Arena, dia pun berharap cabang olahraga sepak bola, mencontoh basket yang memiliki lapangan sendiri. Sehingga sepak bola yang tidak memiliki lapangan latihan sendiri tidak terjadi.

Sementara itu, Indra mengaku FIBA World Cup 2023 ini merupakan pertandingan basket internasional pertama yang dia diikuti dan ditonton bersama Shin Tae-yong. Setelah melihat paruh pertama laga Kanada melawan Latvia ini, Pelatih Timnas U-23 tersebut malah mengaku banyak belajar dari permainan basket.

"Pertama, bagaimana mereka menyerang dan bertahan. Coba lihat. Saya pikir butuh energi yang luar biasa. Kalau saja pemain bola bisa seperti ini kan bagus sekali," tuturnya.

Bukan hanya itu, kehadiran Indonesia Arena menurutnya juga memberikan dampak luar biasa bagi kepercayaan diri masyarakat Indonesia, termasuk cabang-cabang olahraga lainnya untuk menggelar ajang olahraga kelas dunia seperti FIBA World Cup 2023 ini. Bahwa Indonesia dilihat tidak kalah dengan penyelenggaraan ajang olahraga di luar negeri.

"Tentu dengan adanya Indonesia Arena, ini kebanggaan, luar biasa. Bisa menaikkan kepercayaan diri masyarakat Indonesia bahwa kita tidak kalah dengan luar negeri. Baik itu animo masyarakatnya, baik itu fasilitas gedungnya, saya pikir ini bisa dikatakan terbaik di Asia Tenggara loh," ungkap pelatih yang sukses membawa medali emas sepak bola SEA Games bagi Indonesia.

Dia pun berharap, bahwa kesuksesan penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 juga bisa dicontoh di sepak bola. Seperti diketahui, pada 10 November hingga 2 Desember 2023, Indonesia akan menggelar FIFA World Cup U-17 2023.

"Harapannya kesuksesan penyelenggaraan Piala Dunia ini bisa menular pada penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada November-Desember nanti, sukses dari penyelenggaraan dan prestasi tentunya. Karena saya pikir animo masyarakat pasti akan jauh lebih besar nanti," kata Indra.

Baca juga: Kanada sapu bersih kemenangan di Grup H, kalahkan Latvia 101-75
Baca juga: Prancis atasi perlawanan sengit Lebanon dengan kemenangan 85-79

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023