Provinsi Bali memiliki pertumbuhan jumlah pengusaha wanita UMKM sekitar 23 persen...
Gianyar, Bali (ANTARA) - Wakil Bupati Gianyar, Bali, Anak Agung Gde Mayun mengatakan pertumbuhan pengusaha wanita yang bergerak di skala UMKM di kabupaten itu tumbuh 30 persen per tahun.

"Berdasarkan data, Provinsi Bali memiliki pertumbuhan jumlah pengusaha wanita UMKM sekitar 23 persen, namun Kabupaten Gianyar ini sangat luar biasa, karena justru lebih tinggi dari rata-rata provinsi di mana mengalami kenaikan jumlah UMKM perempuan sampai 30 persen,” kata Wakil Bupati Gde Mayun, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Rabu.

Hal itu dikemukakan Wabup Gianyar saat mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir pelatihan
"Memajukan Kewirausahaan Wanita Dengan Pemanfaatan Teknologi".
 
Bahkan Bupati mengungkapkan jika kenaikan jumlah pengusaha wanita UMKM di Gianyar mencapai 38 persen di Kecamatan Blahbatuh, Sukawati, Payangan, Gianyar dan Ubud.

Wakil Bupati Gianyar juga berharap agar kegiatan tersebut dapat memajukan perekonomian perempuan. “Saya berharap kegiatan ini mampu memajukan perekonomian perempuan atau meningkatkan kewirausahaan perempuan, sesuai dengan salah satu indikator Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” ujar Wabup Agung Mayun.
 
Perempuan sebagai pelaku UMKM yang hadir diberikan pelatihan wirausaha dan pemasaran UMKM, pendampingan konsultasi bisnis dan perizinan, serta meningkatkan literasi digital.
​​​​​
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, menghadirkan Kelas digital bertujuan untuk mendukung para pegiat usaha di Indonesia, khususnya pegiat usaha lokal di berbagai daerah, termasuk perempuan, agar memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan usaha serta meningkatkan daya saing bisnis melalui teknologi. Kegiatan ini berlangsung atas kerjasama dengan Tokopedia.
 
Menteri I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan bahwa konstitusi negara yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sudah mengamanatkan setiap warga negara mempunyai hak yang sama serta menjamin atau tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.
 
Dilanjutkan menteri asal Denpasar tersebut bahwa pada era globalisasi saat ini, mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus memulai dengan digitalisasi apalagi berkaitan dengan produk.
 
“Ketika kita melihat indeks pembangunan manusia hingga pengarusutamaan gender, indeks pemberdayaan gender, apalagi ketika kita melihat data tingkat partisipasi angkatan kerja memang ketimpangan-ketimpangan gender ini sangat tinggi. Namun kita patut bersyukur ketika kita melihat data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, dari 65 juta UMKM di Indonesia, 64 jutanya adalah usaha mikro, dari 64 juta usaha mikro setengah lebihnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan,” tutur Bintang Puspayoga.
 
Dengan terciptanya ekosistem yang mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan termasuk akses terhadap pendidikan, pelatihan, serta dukungan finansial dan kebijakan yang mendukung dengan memaksimalkan potensi perempuan tersebut, Bintang Puspayoga meyakini bahwa bangsa Indonesia akan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
 
Selain menghadirkan peserta dari pelaku UMKM perempuan di Gianyar, kegiatan tersebut turut dihadiri Sekda Kabupaten Gianyar Dewa Gde Alit Mudiarta, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, dan para kepala OPD terkait.

Baca juga: Perempuan diminta melek teknologi digital agar mandiri secara ekonomi
Baca juga: KemenPPPA gandeng Tokopedia majukan pengusaha wanita di UMKM

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023