Jakarta (ANTARA) - Duta Bahasa DKI Jakarta yang menjadi bagian dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan sosialisasi dan uji coba tes kemahiran bahasa Indonesia kepada siswa tuna rungu.

Tes yang disebut Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) itu dilakukan di beberapa sekolah luar biasa (SLB), antara lain di SLB Negeri 11 dan SLB Negeri 01 Jakarta.

"Duta Bahasa DKI Jakarta menyadari hak penyandang disabilitas untuk mengetahui dan mengikuti setiap program yang ada, salah satunya keikutsertaan mereka dalam tes UKBI," kata Duta Bahasa DKI Jakarta Dina Azza Nuraqila di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa UKBI memiliki empat seksi untuk menguji seseorang dalam kemahiran berbahasa Indonesia, yakni Seksi I (Mendengarkan), Seksi II (Merespons Kaidah), dan Seksi III (Membaca) dalam bentuk soal pilihan ganda serta Seksi IV (Menulis) dalam bentuk presentasi tulis dan Seksi V (Berbicara) dalam bentuk presentasi lisan.

Untuk melakukan UKBI terhadap siswa tuna netra, Duta Bahasa DKI Jakarta pun berinovasi dengan mengganti seksi mendengarkan menjadi menyimak video bahasa isyarat.

"Modifikasi seksi mendengarkan menjadi seksi menyimak bahasa isyarat adalah langkah yang kami ambil untuk mengakomodasi kebutuhan teman tuli," kata Dina.

Sementara itu, SLB Negeri 01 Jakarta menyambut baik program ini karena diyakini dapat meningkatkan kualitas kebahasaan siswa tuna rungu.

"Dengan adanya uji coba UKBI untuk Difabel dilaksanakan secara langsung di SLB seperti ini, pihak pelaksana dapat melihat dan belajar secara langsung kondisi nyata kebahasaan anak tunarungu," kata Kepala Sekolah SLB Negeri 01 Jakarta Dedeh Kurniasih.

Ia berharap UKBI khusus untuk siswa tuna netra ini menjadi langkah awal dalam mengevaluasi kemampuan berbahasa para peserta didik.

Kegiatan ini juga diyakini mampu meningkatkan semangat peserta dalam belajar bahasa Indonesia lebih giat.

Meningkatnya kemampuan bahasa Indonesia bagi teman Tuli dinilai sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Mengingat partisipasi penyandang disabilitas dalam lapangan pekerjaan semakin meningkat setiap tahunnya, aksesibilitas informasi bagi difabel juga harus ditingkatkan.

Baca juga: TePI minta aksesibilitas difabel terjamin pada Pemilu 2024

Baca juga: OJK sampaikan tantangan dalam beri akses jasa keuangan kepada difabel

Baca juga: OJK: Para difabel dapat menjadi pahlawan ekonomi Nusantara

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023