Ini negara hukum, harus patuh hukum. Saya kira cukup
Surabaya (ANTARA News) - Ketua DPRD Kota Surabaya Wishnu Wardhana akhirnya berhasil kabur dari gGedung DPRD, Selasa, setelah sejumlah anggota dewan dan simpatisan Partai Demokrat memaksa Wishnu keluar dari ruang kerjanya.

Berdasarkan pantauan Antara di Gedung DPRD Surabaya, suasana sempat ricuh saat Wishnu masuk ke ruang kerjanya.

Sejumlah simpatisan yang sempat menunggu lama di Gedung DPRD Surabaya saat melihat Wishnu turun dari mobil dinasnya langsung mengejarnya menuju ruang kerja Ketua DPRD.

Wishnu yang saat itu datang bersama kuasa hukumnya tersekap di ruang kerja Ketua DPRD karena sejumlah anggota DPRD Surabaya berusaha masuk ke dalam ruang kerja Wishnu yang sudah dikunci dari dalam.

"Silahkan keluar," kata anggota DPRD Surabaya M.Anwar sambil menggedor-gedor pintu ruang kerja Wishnu.

Anwar menilai Wishnu sudah tidak berhak memakai fasilitas dan gaji yang selama ini diperolehnya pascakeluarnya SK Gubernur Jatim tentang pemberhentian Ketua DPRD. Meski demikian, Wishnu tidak memberikan respons kepada para simpatisan Partai Demokrat.

Simpatisan yang tampak telah kehilangan kesabaran itu memanggil juru kunci untuk membuka paksa pintu ruang kerja Wishnu, namun Wishnu kemudian keluar dari pintu belakang, sehingga para simpatisan langsung mengejar Wishnu hingga ke mobil dinasnya.

Namun Wishnu cepat mengendarai mobilnya untuk keluar dari Gedung DPRD Surabaya.

Simpatisan juga mengejar Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Surabaya Hari Sulistyowati yang saat itu berada di ruang kerja Wishnu, namun ia langsung mengunci diri di ruang kerjanya.

"Bu Hari sebaiknya keluar dan segera menyerahkan buku ageda surat menyurat dan stempel untuk segera menggelar rapat banmus dengan agenda rapat paripurna istimewa pergantian antarwaktu," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar Erick Reginal Tahalele.

Hari berkeming dan tetap berada di ruang kerjanya.

Sebelumnya, Wishnu Wardhana mengatakan proses hukum berupa gugatannya atas SK Gubeenur Jatim ke Pengadilan Negeri Tata Usaha (PTUN) masih berjalan sehingga ia minta semua pihak menghormati itu.

Hingga saat ini sekitar 50 personel kepolisian setempat melakukan pengamanan ketat di Gedung DPRD Surabaya. Polisi meminta agar semua pihak yang tidak berkepentingan keluar dari DPRD. 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013