Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) AP Batubara meminta para calon anggota legislatif (caleg) yang masuk dalam dafar caleg sementara (DCS) ke KPU mampu meningkatkan kualitas kinerja khususnya menjunjung tinggi ideologi negara Pancasila.

"Saya yakin bahwa kualitas caleg PDIP yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik untuk DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten atau kota tidak diragukan, karena sebelumnya mereka mendapatkan pembekalan dan tes psikologi," katanya menjawab pers di Jakarta, Selasa.

Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu menyatakan, para caleg PDIP se-Indonesia akan mampu bersaing dengan para caleg dari partai lain, sehingga mereka akan terpilih sebagai anggota legelatif pada Pemilu 2014.

Ketika ditanya besarnya biaya yang harus dikeluarkan para caleg untuk membiayai kampanye Pemilu, AP Batubara mengatakan, biaya dapat dihemat yaitu dengan melaksanakan strategi kampanye yang handal dan mampu meyakinkan kepada masyarakat tentang perbaikan nasib bangsa Indonesia ke depan dengan menjunjung nilai Pancasila dan UUD 1945.

AP Batubara menyatakan optimistis para caleg PDIP dengan melakukan strategi yang handal dan menjunjung tinggi ideologi Pancasila, maka PDIP akan memenangkan Pemilu 2014 seperti saat memenangkan Pemilu pada 1999.

Sebelumnya diberitakan, politisi PDIP Arif Wibowo menyatakan bahwa biaya kampanye Pemilu 2014 akan jauh lebih mahal dibanding Pemilu 2009.

Dia mengaku pada Pemilu 2009 lalu dirinya menghabiskan biaya kampanye sebesar Rp150 juta.

"Saya tidak menyiapkan dana secara khusus, mengalir saja. Yang pasti akan lebih mahal ketimbang Pemilu 2009. Saya sendiri menghabiskan Rp150 juta," kata anggota Komisi II DPR itu.

Arif mengatakan, DPP PDIP memberikan bantuan berupa pesiapan basis massa dan perlengkapan atribut. Selebihnya para caleg diharapkan dapat mengusahakan dana pribadi. "Partai membantu atribut, juga menggerakkan basis massa," katanya.

Dia mengatakan, sistem pemilu proporsional terbuka yang dipakai saat ini, mengharuskan para politikus mengeluarkan anggaran sendiri untuk memperoleh suara terbanyak. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013