"Laba bersih per saham meningkat sebesar 10,1 persen dari Rp9 per lembar saham menjadi Rp10 per lembar saham. Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan yang mencapai 16,2 persen," ujar Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, dengan kinerja pertumbuhan penjualan yang kuat dan pengendalian biaya secara menyeluruh, pada tiga bulan pertama tahun 2013 Kalbe mencatat peningkatan laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar 8,0 persen menjadi Rp585 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp542 miliar.
"Marjin laba sebelum beban pajak penghasilan pada tercatat sebesar 16,8 persen, lebih rendah dibandingkan 18,0 persen pada periode yang sama tahun 2012, dan stabil dibandingkan 16,9 persen pada periode tahun 2012 yang telah diaudit," kata dia.
Selain itu, lanjutnya, rasio beban penjualan terhadap penjualan bersih meningkat 0,6 persen dari 25,9 persen ke 26,5 persen pada tahun 2013.
"Jika dibandingkan dengan periode tahun 2012, rasio beban penjualan tercatat sebesar 26,2 persen pada periode tersebut. Sementara itu, rasio beban umum dan administrasi menurun 0,5 persen dari 5,2 persen menjadi 4,7 persen pada tahun 2013," ujarnya.
Jika dibandingkan dengan periode tahun 2012, ia mengatakan, rasio beban umum dan administrasi tercatat sebesar 4,8 persen pada periode tersebut. Rasio beban penelitian dan pengembangan terhadap penjualan bersih stabil sebesar 0,7 persen.
Ia mengatakan peningkatan beban penjualan sebesar 18,6 persen terkait dengan aktivasi kegiatan pemasaran baik melalui media maupun secara langsung kepada konsumen untuk mendorong pertumbuhan penjualan di masa mendatang.
"Perseroan juga melakukan inisiatif untuk meningkatkan efektivitas pemasaran, antara lain melalui Corporate Branding untuk memanfaatkan kekuatan brand Kalbe kepada seluruh produk Kalbe," kata dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
