Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Palangka Raya agar tetap mewaspadai kejadian karhutla.
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tetap memantau lokasi kebakaran hutan lahan (karhutla) di sejumlah tempat, meski daerah setempat diguyur hujan yang cukup deras pada hari ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi, di Palangka Raya, Kamis, mengatakan personel BPBD Palangka Raya melakukan pemantauan karena masih ada lokasi lahan yang terbakar belum padam tuntas.

"Memang saat diguyur hujan dari Rabu (6/9) malam hingga Kamis (7/9) siang memang semuanya sudah padam, namun masih ada yang masih dianggap belum tuntas pemadamannya sehingga harus dipadamkan lagi," kata Heri Fauzi.

Dia menuturkan dengan adanya hujan yang turun dengan intensitas deras, kondisi udara di daerah setempat sangat baik. Bahkan hujan yang membasahi seluruh wilayah Kota Palangka Raya juga membantu pemadaman karhutla yang selama ini masih berkobar.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya antisipasi dampak karhutla pada siswa

Baca juga: Tim pemadam Palangka Raya antisipasi karhutla dekati permukiman warga


"Saat ini lahan yang semula kering setelah diguyur hujan tentunya lahan-lahan saat ini tidak mudah terbakar. Namun, BPBD akan terus melakukan pemantauan, agar kasus karhutla benar-benar tidak terjadi lagi," ucapnya.

Heri fauzi menambahkan, selama ini kasus karhutla yang tercatat di BPBD Palangka Raya sebanyak 259 kejadian sejak awal Januari hingga Hingga 5 September 2023.

Bahkan pihaknya juga mencatat dari 259 kejadian, seluas 190,73 hektare lahan yang terbakar. Untuk lokasi yang terbakar dari total 259 tersebut yakni di Kecamatan Jekan Raya 156 kejadian, Sebangau 40 kejadian, Sebangau 58 kejadian, Bukit Batu 5 kejadian dan Rakumpit hingga sampai saat ini sama sekali tidak ada kejadian karhutla.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Palangka Raya agar tetap mewaspadai kejadian karhutla, agar jangan kembali terjadi persoalan tersebut di wilayah kita karena dampak dari kejadian itu banyak merugikan masyarakat," ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, karhutla menyebabkan kualitas udara di daerah setempat mengalami penurunan, sehingga Disdik Kota Palangka Raya juga mengeluarkan surat edaran agar peserta didik ketika ke sekolah wajib menggunakan masker.

Kemudian dalam surat edaran itu juga, meminta kepada pihak sekolah untuk mengurangi aktivitas kegiatan di luar ruangan seperti meniadakan apel pagi dan serta kegiatan lainnya.*

Baca juga: Polres: Belum ada tersangka kasus karhutla di Palangka Raya

Baca juga: BMKG minta warga waspada potensi karhutla di Kalteng

Pewarta: Adi Wibowo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023