Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan pembahasan Digital Economic Framework Agreement (DEFA) ASEAN ditargetkan selesai pada 2025.

"Target perjanjian ini diharapkan akan diselesaikan di tahun 2025 dan 'drafting'-nya sudah disiapkan dan Thailand bertugas untuk mengikuti ini sampai 2025," kata Menteri Airlangga dalam konferensi pers penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN di Balai Sidang Jakarta, Kamis.

Airlangga menuturkan DEFA menjadi salah satu andalan pencapaian dari kepemimpinan Indonesia pada ASEAN 2023.

"Salah satu juga yang menjadi andalan daripada 'epicentrum of growth' adalah Digital Economic Framework Agreement. Jadi ini adalah 'master plan' yang dibuat di kepemimpinan Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Airlangga: DEFA mampu dongkrak ekonomi ASEAN hingga 2 Triliun dolar 
Baca juga: Airlangga sebut ekonomi digital ASEAN capai dua triliun dolar di 2030


DEFA mencakup sebuah perjanjian yang sangat dalam mengenai digitalisasi, termasuk talenta digital, ID digital, keamanan siber, pelatihan ulang, peningkatan keterampilan, infrastruktur, dan interoperabilitas di ASEAN.

Penerapan DEFA diperkirakan dapat mendongkrak ekonomi ASEAN hingga mencapai dua triliun dolar AS atau setara Rp30.400 triliun pada 2030. Sementara jika tanpa DEFA, ekonomi digital di ASEAN hanya satu triliun dolar AS pada 2030.

Komite Negosiasi DEFA ASEAN (NC) diketuai Thailand dan beranggotakan negosiator utama dari 10 negara anggota ASEAN. ASEAN DEFA NC mempunyai tanggung jawab keseluruhan untuk menegosiasikan ketentuan DEFA berdasarkan prinsip, proses, dan jangka waktu yang diidentifikasi dalam Kerangka Negosiasi DEFA ASEAN.

Pertemuan pertama ASEAN DEFA NC dijadwalkan berlangsung pada akhir 2023. Pertemuan berikutnya akan dilaksanakan pada 2024 dan 2025 dengan tujuan untuk menyelesaikan perundingan ASEAN DEFA pada 2025.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023