Jakarta (ANTARA) - KJRI Melbourne menyelenggarakan ASEAN Day untuk merayakan keberagaman budaya negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan melibatkan para mahasiswa internasional dari tiga negara anggota ASEAN yang memiliki konsulat di Melbourne, Australia.

"ASEAN Day adalah kesempatan bagi kita semua untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama di antara negara-negara perwakilan ASEAN di sini, di Melbourne. Ini adalah sebuah platform bagi mahasiswa internasional kami untuk menunjukkan bakat dan ide-ide mereka,” kata Konsul Jenderal RI di Melbourne Kuncoro Waseso dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Acara yang diselenggarakan pada 8 September lalu menampilkan presentasi dari tiga mahasiswa berbakat, di antaranya Aulia Hanifah dari Indonesia, yang membagikan ilmunya dengan topik "Mendorong Transformasi Kesehatan Digital untuk Meningkatkan Konektivitas Ekonomi di ASEAN: Prospek dan Kepemimpinan Indonesia."

Mahasiswi Universitas Melbourne itu menyoroti peran teknologi dalam meningkatkan layanan kesehatan dan konektivitas ekonomi di ASEAN.

Sementara itu, Shiao Lu dari Malaysia yang juga berkuliah di Universitas Melbourne, menyampaikan presentasi menarik tentang "Pendidikan sebagai Jembatan Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi di ASEAN."

Shiao membahas bagaimana pendidikan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di Asia Tenggara.

Sedangkan Elizabeth Duyao dari Filipina, mahasiswa Monash University, menyampaikan materi tentang "Pendekatan Lensa Inklusif untuk Pembelajaran Digital” guna menekankan pentingnya inklusivitas dalam pendidikan digital untuk memastikan akses yang adil bagi semua.

Selain paparan dan diskusi, kegiatan ASEAN Day juga diwarnai dengan pertunjukan budaya dari masing-masing negara.

Para peserta yang hadir disuguhi hidangan sederhana yang lezat dari masakan negara-negara Asia Tenggara yang semakin meningkatkan pengalaman rasa pertukaran antara budaya di dalam ASEAN.

Konjen Malaysia Nik Muhammad Nasyron Syah Bin Nik Daud dan Konjen Filipina Maria Lourdes M Salcedo yang turut hadir dalam acara itu menyoroti pentingnya kerja sama regional, dan menyatakan bahwa persatuan ASEAN menjadi kekuatan bersama untuk dapat mengatasi tantangan global dengan lebih efektif.

Dalam keterangannya, KJRI Melbourne menyebut perayaan ASEAN Day 2023sukses menyatukan beragam budaya, ide, dan bakat untuk merayakan semangat ASEAN.

“Pertemuan ini menegaskan kembali pentingnya kerja sama regional dan hubungan antara masyarakat dalam memperkuat hubungan antarnegara ASEAN dan dengan Australia,” kata KJRI.

Inisiatif KJRI untuk ikut melibatkan para mahasiswa internasional didorong oleh banyaknya jumlah mahasiswa internasional yang mencapai sekitar 170.000 orang, yang datang ke Negara Bagian Victoria untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

Sebagai contoh, sebanyak 48 persen mahasiswa Universitas Melbourne tercatat merupakan pendatang. Mahasiswa dari Asia Tenggara juga selalu tercatat dalam daftar 10 besar negara dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Melbourne.

Fakta ini, menurut KJRI Melbourne, semakin menambah warna dan keberagaman budaya di Melbourne.

Baca juga: KJRI Melbourne dukung gelaran Forum Bisnis dorong ekonomi Indonesia
Baca juga: Jokowi: ASEAN hargai dukungan Australia terhadap Pandangan ASEAN
Baca juga: Australia berkomitmen dukung ASEAN dalam jangka panjang


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023