tapi bagaimana mengenalkannya kalau tidak dengan restoran?
Kala itu, cuaca di Hanoi memang lumayan lembap dan panas. Meski terbiasa dengan teriknya matahari Jakarta, kelembapan Hanoi membuat keringat bercucuran jauh lebih deras.

Pada musim-musim tertentu, seperti musim panas, makanan pedas yang terlalu berminyak tidak terlalu digemari. Oleh karena itu, restoran pun menyesuaikan sedikit bumbu agar makanan yang disuguhkan cocok untuk dinikmati saat itu.

Walau namanya Batavia, bukan berarti hidangan yang ada hanya yang berasal dari Jakarta. Nama Batavia dipilih karena relatif mudah untuk diingat dan diucapkan oleh orang Vietnam. Soal menu, kuliner terkenal dari berbagai daerah bisa ditemui di sini.

Baca juga: Kemenparekraf dukung ekspansi usaha restoran Indonesia ke luar negeri

Sebagai pembuka, Anda bisa mencicipi bakwan jagung khas Manado yang lembut tapi renyah, bisa disantap langsung atau dicocol dengan saus pedas.

Dari Manado, lidah langsung dimanjakan dengan sayur asem yang kuahnya terasa sedikit manis, mengingatkan kepada rasa di restoran Sunda pada umumnya.

Kemudian, ada soto betawi yang gurih, segar, dan dagingnya cukup banyak, lengkap dengan emping yang menutupi sebagian permukaan soto.

Masih belum cukup? Sate ayam yang dilumuri bumbu kacang kental, bertabur bawang goreng juga sedikit acar di ujung piring.
Rendang di Restaurant & Cafe Batavia Hanoi, Vietnam. (ANTARA/Nanien Yuniar)


Tentu saja makanan yang pernah mendapatkan label paling enak nomor wahid di dunia, rendang, juga harus dicicipi. Bumbunya yang penuh rempah dengan porsi melimpah ruah.

Martabak manis isi kacang dan cokelat yang gurih menjadi penutup dari makan siang yang sangat mengenyangkan.

Masih banyak makanan yang bisa Anda cicipi di sini, termasuk nasi goreng yang menjadi menu andalan yang kerap dipesan oleh tamu-tamu asing yang masih belum familier dengan ragam masakan Indonesia.

Selain makanan Indonesia, makanan khas Vietnam juga disediakan di sini, siapa tahu ada yang kebingungan ingin mencari makanan khas setempat tapi kehalalannya terjamin.

Rasanya juga dipastikan autentik karena dimasak langsung oleh chef yang merupakan orang Vietnam, sementara masakan nusantara dibuat langsung oleh koki-koki yang didatangkan langsung dari Indonesia. Tertarik untuk mampir?

Baca juga: Dubes RI luncurkan Iftar Kuliner Nusantara 2023 di Kuala Lumpur

Baca juga: Tempat nongkrong baru di Jakarta berisi ragam hidangan Nusantara

Baca juga: "Made in Bali" rambah Shanghai

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023