Vatikan (ANTARA) - Utusan Paus Kardinal Matteo Zuppi akan berada di China mulai Rabu hingga Jumat pekan ini sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk memfasilitasi perdamaian di Ukraina, kata Vatikan, sekaligus membenarkan laporan dalam media Italia.

"Kunjungan ini mewakili tahap lebih lanjut dalam misi yang diinginkan Paus untuk mendukung inisiatif kemanusiaan dan mencari jalan yang dapat mengarah pada perdamaian yang adil," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (12/9).

Kardinal tersebut telah mengunjungi Kiev dan Moskow pada Juni dan melakukan lawatan ke Washington pada Juli sebagai bagian dari upaya Takhta Suci untuk membawa Ukraina dan Rusia ke meja perundingan.

Harian Italia La Repubblica mengatakan Zuppi kemungkinan akan bertemu dengan "pemimpin institusi terkemuka" di Beijing, termasuk Perdana Menteri China Li Qiang.

Pernyataan Vatikan tersebut tidak memberikan perincian mengenai agendanya.

Zuppi mengatakan fokus awal misinya adalah membantu pemulangan anak-anak yang menurut Ukraina telah dideportasi ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Rusia, dan bukan upaya mediasi skala penuh.

Perjalanannya ke China dilakukan setelah perselisihan baru antara Paus Fransiskus dan Kiev yang dipicu oleh pujian Paus baru-baru ini terhadap tsar Rusia, yang ditafsirkan oleh Ukraina sebagai pujian terhadap imperialisme Moskow.

Paus Fransiskus mengakui perkataannya disampaikan dengan buruk. Kepada wartawan pada 4 September, ia mengatakan bahwa niatnya adalah untuk mengingatkan generasi muda Rusia akan warisan budaya yang besar dan bukan warisan politik.

Namun, Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan kepada media Ukraina pekan lalu bahwa "sikap pro-Rusia" Paus mendiskualifikasi dia sebagai calon juru damai.

Zuppi, ketua Konferensi Waligereja Italia, memiliki pengalaman sebagai mediator.

Ia membantu menengahi perjanjian perdamaian pada 1992 di Mozambik melalui Komunitas Sant'Egidio, kelompok perdamaian dan keadilan Katolik yang berbasis di Roma.

Sumber: Reuters

Baca juga: Vatikan: Paus tak bermaksud agungkan imperialisme Rusia

Baca juga: Paus Fransiskus: Vatikan terlibat misi perdamaian rahasia bagi Ukraina


 

Paus Fransiskus basuh kaki 12 narapidana muda pada Kamis Putih

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023