Bengaluru (ANTARA) - Saham Inggris dibuka lebih rendah pada perdagangan Rabu, setelah data menunjukkan output ekonomi pada Juli berkontraksi pada laju tercepat tahun ini, memicu kekhawatiran resesi, sementara saham raksasa minyak BP jatuh setelah CEO-nya mengundurkan diri.

Indeks saham-saham unggulan atau blue-chips FTSE 100 yang banyak digunakan oleh eksportir dan indeks saham-saham berkapialisasi sedang atau mid-caps FTSE 250 yang lebih fokus ke pasar domestik, masing-masing tergelincir 0,2 persen di awal perdagangan.

Output ekonomi Inggris mengalami kontraksi lebih besar dari perkiraan sebesar 0,5 persen pada Juli dibandingkan Juni, data menunjukkan, lebih buruk dari perkiraan para ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang menunjukkan kontraksi dalam produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,2 persen.

Data PDB menggarisbawahi tanda-tanda bahwa perekonomian sedang melemah, mungkin lebih besar dari perkiraan Bank Sentral Inggris menjelang pertemuan kebijakan September.

Sterling turun 0,4 persen terhadap dolar AS setelah data tersebut dirilis.

Saham BP jatuh 1,6 persen setelah perusahaan minyak tersebut mengatakan bahwa CEO BP, Bernard Looney, mengundurkan diri pada Selasa (12/9/2023), karena gagal mengungkapkan secara lengkap rincian hubungan pribadinya di masa lalu dengan rekan-rekannya.

Baca juga: Wall Street ditutup melemah di tengah kekhawatiran inflasi yang bandel
Baca juga: Saham Asia dibuka melemah ikuti penurunan Wall St jelang data inflasi
Baca juga: Dolar menguat menjelang rilis data inflasi AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023