Jakarta (ANTARA News) - Pelukis naturalis Basoeki Abdullah yang tersohor di Indonesia menghibahkan karya dan rumahnya untuk dinikmati anak bangsa, sebab sentuhan karya naturalnya membuka mata penikmat seni dengan keindahan yang alami dalam goresan kuasnya. "Basoeki sangat mencintai bangsanya. Dalam wasiatnya beliau berikan sepertiga dari karyanya dan menghibahkan rumahnya untuk dijadikan museum dan pengelolaannya pada negara," kata Kepala Museum Basoeki Abdullah, Joko Madsono, Senin( 3/7). Konsep tata pameran yang diaplikasikan dalam rumah menurut dia memang agak sulit karena tempat tinggal fungsinya tidak seperti galeri. Dijadikannya rumah sebagai museum sejak 25 September 2001 itu akan lebih mudah bagi pengunjung untuk mengingat dan mengenang karakter seorang pelukis naturalis Basoeki ABdullah, kata dia. Pada rumah dua lantai tersebut, pengenalan pengunjung terhadap sosok pelukis yang pernah menjadi pelukis kerajaan di Thailand dapat dilihat di lantai dasar. Di tempat itu, memori tentang Basoeki Abdullah seperti lukisan Mahatma Gandhi yang dibuat saat berumur 10 tahun, penghargaan dan barang koleksinya seperti patung-patung, perhiasan, buku-buku dan pakaian. "Yang istimewa adalah ruang memorial yaitu kamar tidur tempat beliau wafat pada 5 november 1993, kami biarkan apa adanya seperti pakaian, pajangan dan buku-buku doanya," kata Joko yang harus meminta izin dari istri Basoeki, Nataya untuk menggunakan kamar tersebut. Nuansa religius terasa kental di kamar pribadi pelukis yang merupakan pemeluk Katolik itu. Lukisan-lukisan dan patung Yesus , Alkitab dan tempat Basoeki bersimpuh untuk berdoa. Pigura Beralih ke ruangan utama, masih di lantai dasar terdapat beberapa pigura berisi perjalanan karir Basoeki seperti kisah tentang pameran pribadinya di beberapa kota di dunia antara lain London, Tokyo hingga Roma. "Di ruang ini ada komentar dari Pak Fuad Hasan(mantan Mendikbud), dan pelukis S. Sudjoyono yang selalu mengkritisi lukisan Pak Basoeki, namun ia mengagumi kehebatan Pak Basoeki dalam melukis potret," katanya. Menurut dia, Basoeki Abdullah tampak konsisten/ajeg dalam melukis dengan gaya naturalis. Kematangannya dalam melukis terlihat pada lukisan potret Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit dari Thailand. "Ciri khas lukisan beliau adalah pada goresannya, yang sekali gores langsung, tidak ada pengulangan. Luar bisa detil dan langsung bisa menampakkan karakter,"kata Joko yang mengelola lebih dari 123 lukisan di museum itu. Kepribadian eksentrik dari seorang seniman nampak pada koleksi pribadi Basoeki Abdullah antara lain koleksi hewan-hewan karet seperti laba-laba, tikus dan reptil yang jumlahnya cukup banyak. "Beliau suka menggoda perempuan dengan memberinya`kejutan` lewat hewan-hewan itu. Beliau merasa puas jika yang digoda menjerit atau ketakutan," ujarnya. Sementara di lantai dua, 2 kamar tidur di situ sudah disulap menjadi galeri. Satu kamar khusus untuk lukisan potretnya dan satu lagi untuk lukisan pemandangan alam yang beraliran naturalis. Lukisan naturalis sangat mudah dipahami, dinikmati bahkan untuk orang awam seni sekalipun, menurut Joko, naturalis adalah dasar dari sebuah lukisan. "Semua pelukis pasti mengenal naturalis, pengembangan teknik melukis adalah sebuah proses dari jiwa, rasa dan kemampuan si pelukis,"kata Joko yang pernah membuat tesis tentang museum Basoeki Abdullah. Lukisan alam seperti pemandangan,bunga, hewan tersebut diberi judul oleh Basoeki dengan penafsiran yang puitis seperti `Menyongsong Hari Esok` untuk lukisan petani yang membajak sawah di kala fajar dan judul `Kesederhanaan yang Terindah` untuk lukisan mawarnya. Dominasi lukisan potret tampak pada beberapa karya yang dipajang, potret wajah dan tubuh wanita secara artistik tampak mendominasi koleksinya yang kadang tidak diberi judul. "Beliau menyukai bentuk wanita. Ia pernah mengatakan bahwa pada wanita ia temukan keindahan yang tiada habisnya," kata Joko. Lukisan-lukisan cat minyak baik pemandangan alam maupun potret di atas kanvas tersebut semua menampilkan goresan-goresan langsung kuas Basoeki yang nyaris tidak terputus. "Beliau biasanya mendalami dahulu karakter pribadi yang akan dilukisnya, proses itu agak lama. Nah setelah "mood"-nya(gairah, red) bagus ia bisa dengan cepat membuat sketsa lalu melukisnya," kata Joko yang juga pelukis dan mengagumi gaya naturalis. Lukisan naturalis yang dihadirkan Basoeki mencitrakan bentuk apa adanya dan kadang lebih indah dari aslinya. Menurut Joko, konsistensi Basoeki untuk melukis naturalis juga berasal dari kegigihan, semangat dan totalitasnya terhadap seni lukis. Basoeki pernah ditanya mengapa ia tetap melukis naturalis. Beliau hanya menjawab "Karena hanya itu yang Ia bisa". Sesuatu yang bisa dilakukan dan mau ditekuni akan melahirkan totalitas, kegigihan dan semangat untuk terus berkarya yang tidak lepas dari apresiasi seseorang terhadap hidup dan lingkunganya. Inilah yang coba ditularkan seorang Baseoeki Abdullah lewat karya dan museumnya kepada anak bangsa, kata Joko.

Copyright © ANTARA 2006