Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Arif Suhartono mengatakan bahwa kawasan industri harus dekat dengan pelabuhan terkait rencana besar pelabuhan yang sejalan dengan kawasan industri agar dapat memajukan ekonomi Indonesia.

“Perlu menciptakan ekosistem integrasi yang baik antara pelabuhan dan kawasan industri dalam rangka menstimulasi pertumbuhan industri,” kata Arif di Jakarta, Kamis.

Menurut Arif dengan menciptakan well connected ecosystem antara pelabuhan dan kawasan dalam rangka menstimulasi pertumbuhan industri.

Ia mengatakan, integrasi pelabuhan kawasan industri dengan pelabuhan memperlancar arus barang dan dapat menekan biaya logistik agar lebih efisien dan mendorong penguatan ekonomi kawasan.

Arif menjelaskan, logistik memiliki komponen utama yakni biaya transportasi dan pergudangan. Untuk biaya transportasi terdiri dari konektivitas angkutan darat, laut dan udara, inventori dan administrasi.

Tantangan ke depan adalah bagaimana cara menekan biaya logistik dengan melakukan perbaikan regulasi sehingga biaya tersebut bisa turun.

Selanjutnya, melakukan efisiensi transportasi darat dengan meningkatkan koneksi antara satu daerah dengan daerah lain. Hal tersebut sudah dijawab pemerintah dengan membangun infrastruktur jalan.

Arif mengatakan bahwa terjadi ketidakseimbangan pengiriman barang saat ini, di mana pengiriman dari barat ke timur Indonesia dipenuhi barang logistik, namun kapal yang berangkat dari timur ke barat kondisinya kosong.

PT Pelindo konsisten melakukan perbaikan dengan mengoptimalkan kinerja pelabuhan dengan merger sehingga melakukan transformasi pelayanan yang mampu menekan waktu kedatangan hingga keberangkatan di pelabuhan (port stay) dan waktu barang sedang berada di pelabuhan (cargo stay).

Menurut Arif, Pelindo melakukan transformasi di terminal-terminal pelabuhan yang ada dan dari transformasi menekankan kelancaran arus barang yang bertujuan memperpendek cargo stay dan port stay.

Ia mencontohkan port stay di Pelabuhan Belawan menjadi 30 jam setelah merger, turun dari 55 jam sebelum merger.

“Ini tentu mampu menekan konsumsi energi meski masih menggunakan diesel dan belum beralih ke energi listrik tapi ini mampu menekan konsumsi energi,” katanya.

Arif menambahkan energi yang dibutuhkan di pelabuhan berkurang dan tentu biaya pengiriman barang lebih dapat ditekan karena waktu di pelabuhan semakin cepat.

Baca juga: Pelindo sebut layanan Terminal Peti Kemas kembali normal

Baca juga: Pelindo Marines memenangkan tender kapal tunda untuk operasional migas


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023