Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan slogan "Holopis kuntul baris" menjadi salah satu semangat dalam pembangunan desa.

"Slogan 'Holopis kuntul baris' bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Itu semacam mantra yang dapat meringankan kerja berat, manakala dikerjakan bersama-sama," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dalam acara pemberian gelar Profesor honoris causa (H.C.) kepada Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ia menyampaikan saat dirinya menjabat sebagai Mendes PDTT, slogan itu diperluas dengan merevitalisasi dan mereformulasi Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD).

Langkah itu, dilakukan dengan memprioritaskan sebagai pola pelaksanaan kegiatan pembangunan desa, upah pekerja paling sedikit 50 persen dari pendanaan, dan harus dibayarkan harian atau mingguan.

Hasilnya, ia mengatakan, pemanfaatan dana desa pada 2022 untuk kegiatan PKTD mencapai Rp2 triliun lebih dan telah menyerap sebanyak 1.043.307 tenaga kerja mulai dari keluarga miskin, keluarga yang mempunyai anggota sakit kronis dan menahun, perempuan kepala keluarga, serta dari golongan marjinal lainnya.

Baca juga: Mendes PDTT dapat gelar profesor kehormatan dari Unesa

Di samping itu, kata, semangat "Holopis kuntul baris" juga melekat pada musyawarah desa pada saat pandemi COVID-19.

Hal itu diwujudkan warga melalui relawan desa melawan COVID-19, melakukan sendiri pendataan calon penerima BLT dana desa, hasil pendataan dibawa ke forum musyawarah desa khusus untuk validasi dan finalisasi data oleh warga sendiri.

"Secara bergilir, warga desa bersama-sama, menjaga desa, saling melindungi sesama warga, lepas dari bahaya virus corona. Dalam perspektif borju, orthodoxa saya produksi demi menguatkan 'Holopis kuntul baris'," tutur Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Selain semangat "Holopis kuntul baris", ia juga menyampaikan bahwa terdapat slogan lainnya dalam pembangunan desa, yakni "Percaya Desa, Desa Bisa" dan SDGs Desa.

Dalam pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Sosiolingustik itu. Gus Halim membawakan orasi ilmiah yang berjudul "Bahasa Sebagai Media Komunikasi Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa (Kajian Etnopragmakritis)".

Baca juga: Mendes PDTT: Program transmigrasi beri kontribusi perkembangan daerah
Baca juga: Mendes PDTT: Infrastruktur jalan jadi daya ungkit ekonomi desa
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023