Jakarta (ANTARA) - Staf ahli Menteri Kesehatan RI bidang Teknologi Kesehatan Setiaji mengatakan, kinerja platform verifikasi universal untuk harmonisasi protokol kesehatan global telah siap diperkenalkan kepada Organisasi ASEAN pada 21--22 September di Jakarta.

"Kemenkes berharap mendapatkan sudut pandang baru dari negara-negara anggota ASEAN terhadap pengembangan Mekanisme Verifikasi Universal ASEAN," kata Setiaji dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pendapatan iuran BPJS Kesehatan Purwokerto tahun 2022 lampaui target

Ia mengatakan, platform verifikasi universal merupakan bagian dari harmonisasi protokol kesehatan global untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 dan memperkuat ketahanan ASEAN.

Agenda pertemuan para delegasi organisasi ASEAN itu akan membahas mekanisme verifikasi universal ASEAN dan Platform Manajemen Pengetahuan ASEAN.

"Pertemuan ini akan menampilkan kinerja kedua platform tersebut," katanya.

Baca juga: Pemerintah ubah haluan anggaran wajib kesehatan jadi berbasis kinerja

Ia mengatakan, mekanisme verifikasi universal ASEAN dibuat untuk mempromosikan kesehatan agar komunitas ASEAN saling terkoneksi dengan baik.

"Melalui mekanisme ini, sertifikat kesehatan dapat diakui sehingga tercapai perjalanan internasional yang aman secara maksimal," katanya.

Setiaji berharap, komunitas ASEAN dapat hidup dalam lingkungan yang aman dan inklusif melalui perjanjian pengakuan bersama terhadap sertifikat vaksinasi dan protokol kesehatan yang sama.

"Tahun ini, Indonesia berencana untuk mendiskusikan kemungkinan memperluas cakupan sistem mekanisme verifikasi universal ASEAN sehingga termasuk sertifikat kesehatan lain seperti kode QR Meningitis," katanya.

Baca juga: BPJS Kesehatan komitmen tingkatkan kinerja kader JKN

Selain Mekanisme Verifikasi Universal, ASEAN juga berencana mengembangkan Platform Manajemen Pengetahuan Sektor Kesehatan ASEAN.

Platform itu dirancang untuk membuat data dan informasi yang lebih mudah diakses oleh negara-negara anggota ASEAN dan Sekretariat ASEAN, kata Setiaji menambahkan.

"Platform online ini juga dapat mendukung kerja sama antarnegara ASEAN yang lebih efektif dan efisien," ujarnya.

Baca juga: Kemenkeu catat penyaluran dana BOK puskesmas NTT capai Rp143,2 miliar

Platform Manajemen Pengetahuan Sektor Kesehatan ASEAN akan menerapkan akses yang tersinkronisasi demi mendorong tingkat kesadaran yang lebih baik, sehingga semakin meningkatkan keterlibatan anggota ASEAN terhadap pengembangan platform dalam jangka panjang.

Mekanisme Verifikasi Universal ASEAN telah disahkan oleh negara-negara anggota ASEAN pada Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN di Bali pada 2022.

Sementara inisiatif Indonesia atas Platform Manajemen Pengetahuan Sektor Kesehatan ASEAN diharapkan dapat diluncurkan dan disosialisasikan pada tahun ini.

Baca juga: Kinerja posko PPKM mikro alami tren penurunan
Baca juga: Menkes sampaikan klarifikasi soal kinerja DKI dalam menangani pandemi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023