Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 130 atlet dari enam negara memperebutkan tropi juara dalam kejuaraan roundnet tingkat Asia, yaitu Bali International Roundnet Festival yang digelar Federasi Roundnet Asia dari 21-24 September 2023 di Bali.

Ketua Umum Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia (PORSI) Genta Fajar Heriawan di Denpasar, Kamis, menyebut enam negara tersebut adalah Indonesia, Taiwan, Hongkong, Jepang, Filipina, dan Australia.

Terdapat tiga kelas yang dipertandingkan, yaitu men squad, women squad, dan mix squad, di mana Timnas Roundnet Indonesia sebagai tuan rumah mengirim lima tim laki-laki dan tiga tim campuran.

Kejuaraan yang memperebutkan piala tingkat Asia ini merupakan pertandingan pertama yang digelar federasi, Genta mengaku bangga Indonesia terpilih sebagai tuan rumah, karena ajang ini sekaligus untuk memicu minat pertumbuhan atlet cabang olahraga baru ini.

“Karena roundnet ini baru dan Bali sebagai pusat rekreasi dunia, maka pada saat kami mengajukan tuan rumah kami membawa nama Bali karena mereka pasti senang mendengar Bali, jadi wisata dulu bermain roundnet nya bonus,” kata Genta.

Baca juga: Mengembalikan spirit olahraga sebagaimana mestinya

Baca juga: Roundnet, olahraga simpel yang berkembang pada masa pandemi


Bagi masyarakat Indonesia olahraga roundnet terdengar asing, lantaran baru masuk ke Tanah Air pada tahun 2020.

Genta menuturkan bahwa olahraga yang memanfaatkan media jaring bundar dan bola ini adalah gradasi dari voli pantai, dalam satu pertandingan diikuti oleh empat orang, masing-masing dua orang tiap tim.

“Lapangannya tidak ada lapangan khusus mereka boleh berputar 360 derajat, satu tim memiliki tiga kali sentuhan maksimal, lalu kalau voli pantai bolanya di atas net, kalau roundnet dipantulkan ke sebuah trampolin bulat,” ujarnya menjelaskan.

Untuk penjurian, selama satu hari di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, seluruh peserta mengikuti babak penyisihan, kemudian hari berikutnya akan dilakukan tahap semifinal dan final.

Ketua Umum PORSI itu berharap Timnas Roundnet Indonesia mendapat hasil terbaik, meskipun ia menyadari lawan dari negara tetangga memiliki kemampuan setara dan lebih berat karena beberapa dari mereka telah mengikuti Piala Dunia.

“Jadi memang levelnya mungkin lebih di atas, tapi harapannya dengan adanya ini selain tadi untuk timnas, roundnet cepat berkembang, lebih dikenal oleh masyarakat luas, lebih diminati untuk bisa dimainkan siapa pun di Indonesia,” tuturnya.

Selama tiga tahun terakhir, Genta melihat minat masyarakat dalam mendalami olahraga roundnet mulai terasa, terlihat dari munculnya komunitas-komunitas di daerah.

Dengan terselenggaranya Bali International Roundnet Festival ini juga menjadi tambahan portofolio bagi PORSI agar tujuan mereka menghadirkan roundnet dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) dan hadir di ekstrakulikuler sekolah terwujud.

“Kami sebagai asosiasi akan mendaftarkan ini ke KONI pusat sebagai cabang olahraga prestasi yang baru. Target kami adalah di tahun 2028 di PON NTB dan NTT sudah dipertandingkan,” ujar Genta.

Baca juga: Indonesia incar gelar juara pada gelaran Piala Asia Roundnet 2023
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023