Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Sementara meraih satu medali perak dan tiga perunggu Pada Kejuaraan Taekwondo Asia Tenggara ke-11 di Nay Pyi Taw, Myanmar, Kamis (9/5).

Humas UTI Pro dalam siaran pers Jumat menyatakan, satu medali perak bagi Kontingen UTI Pro itu dipersembahkan atlet dari kategori Pomsae beregu putri melalui atlet taekwondo Domas,Intan dan Immanuela.

"Ini hasil maksimal kami karena persaingan cukup ketat di sini," kata Domas Ayu Kirana usai upacara pengalungan medali di lokasi pertandingan Kamis (9/5).

Trio Taekwondoin Binaan Universal Taekwondoin Indonesia Profesional Indonesia UTI Pro itu, meraih nilai tujuh, sedangkan medali emas direbut Trio Taekwondoin Vietnam dan Perunggu tuan rumah Myanmar.

Namun sukses di beregu putri ini tidak diikuti atlet putra. Taekwondoin Dhany, Jhon dan Ghilman harus puas berada di peringkat kelima, di bawah Vietnam Filipna dan Malaysia.

Pembina YUTI dan UTI Pro Grand Master Lioe Nam Khiong turut hadir mendampingi atlet binaan YUTI dan UTI Pro itu di Nay Pyi Taw , Myanmar.

Ia didampingi Legenda Taekwondo Indonesia Lam Ting, sekaligus memberikan dukungan moral kepada Atlet yang diikutsertakan di Ajang Kejuaraan Asia Tenggara ke-11 ini.

"Keikutsertaan mereka disini lebih dititik beratkan untuk menambah jam terbang .semakin banyak kompetisi yang diikuti semakin bertambah ilmu yang mereka dapat," Kata Lioe Nam Khiong.

Dua medali perunggu lainnya dari kategori Pomsae dipersembahkan masing di nomor perorangan putra melalui Taekwondoin asal Sulawesi Utara Dave Gilbert Kawai.

Di nomor Pasangan Daniel Dani Harsono yang berpasangan dengan Domas Ayu Kirana juga mempersembahkan medali Perunggu. Satu medali Perunggu lainnya dihasilkan di kategori Kyurugi atau Pertarungan melalui Taekwondoin asal Nangroe Aceh Darusalam Muhammad Fatih Yusuf. Muhammad Fatih , terhenti di babak empat besar setelah mengalami kekalahan dari Taekwondoin Malaysia Lei Teik.

Kontingen UTI Pro masih berpeluang menambah pundi Perolehan medali karena Kejuaraan ini masih menyisakan dua hari pertandingan lagi. (A020/A008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013