Banda Aceh (ANTARA) -
Sejumlah pakar linguistik, praktisi dan peneliti pengajaran Bahasa Inggris dunia ikut menghadiri konferensi internasional The Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) di Universitas Syiah Kuala (USK).
 
"Konferensi Internasional TEFLIN ini merupakan bagian dari THE 3RD English Education International Conference (EEIC) dan tahun ini USK menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya," kata Ketua Panitia Prof Zulfadli di Darussalam, Banda Aceh, Jumat.
 
Adapun para pakar linguistik tersebut di antaranya Professor in Applied Linguistics at The University of Melbourne Prof. Paul Gruba, Professor in TESOL at Michigan State University Prof. Charlene Polio.

Lalu, Head of Partnership - British Council EnglishScore Colm Downes, English Language Fellow at Institut Teknologi Sepuluh Nopember Thomas Kaufmann, Assessment Research Project Manager of British Council Mina Patel dan Professor in Phonetics dari USK Prof. Dr. Yunisrina Qismullah Yusuf.

Baca juga: KLHK tetapkan 22.549 hektare wilayah hutan adat di Aceh

Baca juga: USK tawarkan proyek pembangunan Pusat Kebudayaan Islam ke UEA
 
Ia mengatakan forum tersebut merupakan media sharing atau diskusi dari para akademisi terkait ELT dan bahasa Inggris. Di mana para peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan seperti peneliti, pembuat kebijakan, maupun para praktisi linguistik.
 
Adapun beberapa sub tema yang dibahas dalam konferensi linguistik tingkat internasional di antaranya kurikulum maupun silabus dalam pendidikan bahasa Inggris, pengembangan literasi bahasa Inggris, penggunaan bahasa Inggris untuk akademik, bisnis dan lainnya, serta isu-isu terkait lainnya di bidang linguistik.
 
"Forum ini adalah kesempatan baik bagi kita, untuk berbagai ilmu dan memperluas jejaring khususnya di bidang linguistik,” katanya.
 
Rektor USK Prof Marwan menyambut baik konferensi internasional yang sejalan dengan semangat USK untuk terus mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, baik melalui proses belajar-mengajar, penelitian, pengabdian kepada masyarakat maupun forum ilmiah.
 
“Kami berharap, forum ini dapat melahirkan ide-ide inovatif yang dapat memajukan pendidikan bahasa Inggris, tidak hanya di Aceh dan Indonesia. Tapi juga skala lebih luas yaitu lanskap global pengajaran Bahasa Inggris,” katanya.*
 

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023