Dalam pidatonya, Duta Besar China untuk ASEAN Hou Yanqi menyatakan momentum pertumbuhan ekonomi China yang tumbuh 5,5 persen pada paruh pertama 2023 akan menghadirkan dukungan kuat bagi pemulihan ekonomi global.
Selain itu, upaya China menuju modernisasi China juga sejalan dengan upaya masyarakat internasional, termasuk ASEAN, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Hou juga menyinggung kembali sejumlah kesepakatan yang baru-baru ini dicapai oleh China dan ASEAN dan mengungkapkan bahwa kepentingan bersama di Asia Timur jauh lebih besar daripada perselisihan, dan kerja sama jauh lebih penting daripada persaingan.
Kerja sama pihak-pihak terkait pasti akan membantu menjaga perdamaian dan kesejahteraan kawasan, imbuhnya.
Hou mengatakan bahwa tahun ini menandai 10 tahun "Sabuk dan Jalur Sutra" yang diprakarsai China dan peringatan 10 tahun pembangunan komunitas China-ASEAN yang lebih erat dengan masa depan bersama.
China senantiasa memprioritaskan hubungan diplomatiknya dengan ASEAN dan interaksi tingkat tinggi antara China dan ASEAN semakin erat, sehingga hubungan kedua belah pihak dapat menjadi teladan di kawasan Asia-Pasifik.
"China dan ASEAN adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain. Nilai perdagangan antara keduanya mencapai 591,19 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.220) dalam delapan bulan pertama 2023, dan kerja sama kita di bawah 'Sabuk dan Jalur Sutra' juga membuahkan hasil nyata, salah satu contohnya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung," ujar Hou.
Sementara itu Kao Kim Hourn mengucapkan selamat kepada China atas peringatan Hari Nasional China ke-74 dan sejumlah prestasi gemilang yang dicapai China, serta memuji kontribusi negara tersebut untuk pembangunan dan kemakmuran kawasan.
Kao Kim Hourn juga menyampaikan keinginannya untuk terus bekerja sama dengan China guna bersama-sama mengatasi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang untuk perkembangan bersama demi mendorong hubungan ASEAN-China ke tingkat yang lebih tinggi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2023
