Jakarta (ANTARA) - Bintang film dan sinetron Syakir Daulay tengah berbahagia karena film layar lebar garapannya yang bertajuk "Imam Tanpa Makmum" tidak hanya akan diputar di seluruh Indonesia pada 19 Oktober nanti, namun, juga akan diputar di mancanegara, salah satunya Lebanon.

"Syukur Alhamdulillah, sumpah nggak menyangka dan Syakir speechless banget," kata Syakir Daulay dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

"Imam Tanpa Makmum" diputar di acara Study Abroad Fair, yakni acara pameran pendidikan internasional di kampus American University of Beirut (AUB), pada Kamis (5/10) waktu setempat.

Film yang dibintangi oleh Syakir Daulay, Cut Mini hingga Lukman Sardi ini juga akan ditayangkan di acara HUT ke-10 MIKTA di Lebanese University (LU) tanggal 1 November 2023. MIKTA adalah organisasi negara-negara yang beranggotakan Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia.

"Kenapa bisa disana, penyambungannya dari KBRI di Lebanon. Awalnya Syakir kira bohong, eh ternyata beneran," kata Syakir Daulay mengungkapkan rasa takjubnya.

Baca juga: Pengalaman pertama jadi sutradara, Syakir Daulay: Pusing banget

Pemutaran "Imam Tanpa Makmum" di Lebanon bermula ketika Syakir dihubungi salah seorang pemain film itu, yang mengatakan KBRI di Beirut ingin berbicara dengan dia. Komunikasi pun terjalin, Syakir mengakui kalau KBRI tertarik untuk membawa filmnya diputar di Lebanon dalam dua acara.

"Jadi, mereka butuh film yang bisa menceritakan budaya Indonesia di kegiatan internasional di American University of Beirut. 'Imam tanpa makmum' disebut film yang berbudaya akhirnya sepakat, kita cocok," ucap pria berusia 22 tahun.

"Imam Tanpa Makmum" merupakan film berlatar budaya asal Sumatera yang bercerita tentang seorang pemuda yang tengah gundah karena orang tuanya meminta dia untuk segera menikah, namun, dia belum memiliki pasangan.

"Ya ini satu mimpi Syakir. Syakir memang pengin banget bikin film itu kan tujuannya menyebarkan kebaikan," kata Syakir yang jatuh cinta pada budaya, alam serta keragaman di Indonesia itu.

Syakir mengatakan bahwa keragaman dan budaya di Indonesia adalah hal yang unik bagi warga di luar negeri. Untuk itu Syakir Daulay berterima kasih kepada KBRI Lebanon yang sudah membawa filmnya ditayangkan di negara tersebut, dan bisa mewujudkan mimpinya menyebarkan kebaikan ke seluruh dunia lewat film.

"Alhamdulillah bersyukur dan terima kasih untuk yang mendoakan buat orangtua, guru, dan semuanya akhirnya pintu cita-cita Syakir untuk menceritakan Indonesia lewat perfilman di luar negeri pintunya sudah mulai terbuka," ujar Syakir Daulay.

Baca juga: Syakir Daulay dan Adiba Khanza rilis "Cinta Subuh"

Baca juga: Ario Bayu: BIFF pertanda kebangkitan film Indonesia

Baca juga: Film Indonesia diputar dalam festival Sayama de Cinema di Jepang

Baca juga: KBRI Doha dan Doha Film Institute tayangkan film Indonesia di Qatar

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023