Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan sejak dijalankan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal pada Mei 2023, angka balita gizi kurang mengalami penurunan menjadi 3,9 persen.

"Jadi kita mulai menarik data dari Bulan Mei, angka balita gizi kurang sekitar 4,1 persen, dan pada Bulan September kemarin turun menjadi 3,9 persen," ujar Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Lovely Daisy di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan penyebab penurunan angka balita gizi kurang tersebut relatif kecil karena realisasi anggaran yang terserap masih 27 persen dari total Rp1,2 triliun.

Oleh sebab itu, pihaknya saat ini melakukan pendampingan ke setiap daerah sasaran program, guna mempercepat implementasi PMT berbahan pangan lokal.

Baca juga: Kemenkes: Realisasi PMT lokal capai 93 persen

Ia mengatakan sasaran program itu balita dengan kategori gizi kurang, sedangkan secara nasional terjadi penurunan secara signifikan prevalensi tengkes.

Pihaknya optimistis angka stunting yang pada 2022 tercatat 21,6 persen turun menjadi 17,8 persen pada akhir 2023.

"Kami optimistis tahun ini turun menjadi 17,8 persen," katanya. Pemerintah menargetkan angka stunting mencapai 14 persen pada 2024.

Daisy menjelaskan angka secara pasti prevalensi stunting didapatkan pada November mendatang. Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Petunjuk teknis PMT berbahan pangan lokal, antara lain makanan yang diberikan kepada balita berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan yang kaya akan sumber protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang.

Selain itu, penggunaan sumber protein diharapkan dari dua macam lauk, seperti telur dan ikan atau telur dan daging. Hal tersebut untuk mendapatkan kandungan protein yang tinggi serta asam amino esensial secara lengkap bagi balita.

Baca juga: Pemberian makanan tambahan berbahan lokal bantu cegah stunting
Baca juga: Kemenkes ganti biskuit dengan bahan pangan lokal pada program PMT
Baca juga: Pemerintah luncurkan Program PMT berbahan lokal untuk cegah stunting

 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023