Surabaya (ANTARA) - Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) tidak hanya sebagai sarana ibadah, tapi badan pengelola pelaksana  (BPP) masjid ini juga mengoptimalkan untuk fungsi edukasi anak-anak muda. Ada spot foto dan wifi, ada taman untuk kreasi dan diskusi, serta fasilitas lain yang sangat mendukung anak-anak muda berkegiatan.

Dengan demikian, diharapkan anak-anak muda akan bisa lebih bersemangat dalam meningkatkan kesalehan spiritual dan sosial mereka.  Fungsi edukasi yang digalakkan BPP MAS sebagai "Masjid Ramah Gen-ZI (Generasi Z Islami)".  Bahkan di komplek masjid ini ada pula fasilitas pembelajaran lingkungan.

Setiap akhir Ramadhan atau 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Masjid Al Akbar Surabaya sudah 2-3 kali menggelar ibadah qiyamul lail (10 malam terakhir Ramadhan), dengan jamaah yang justru didominasi generasi milenial hingga Generasi Z .

Tahun 2023, inovasi terbaru untuk qiyamul lail, Masjid Al Akbar melayani jamaah yang qiyamul lail dengan dibantu 99 relawan GenZi (Generasi Z Islami). Relawan milenial itu bertugas menjadi penerima (among) tamu dan pemandu (guide).

Ikhtiar pengelola MAS untuk menjadikan MAS sebagai "Masjid Ramah Gen-Z Islami" itu pun terlihat dari sarana dan layanan dakwah yang disiapkan untuk generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996-2012. Generasi Z adalah generasi pertama dunia digital.

Untuk layanan dakwah ala Gen-ZI yang disiapkan MAS, di antaranya Studio Dakwah Digital (Radio-TV-Podcast), Diorama Tafsir Digital, Wisata Menara 99 Meter yang bisa dikunjungi secara virtual, Gen-Z Bersholawat, Entrepreneur Club, dan perpustakaan.

Sejak Ramadan 1444 Hijriah, BPP MAS juga membuat program Festival Gen-Zi (Generasi Z Islami) selama satu bulan penuh, sehingga masjid setiap hari selalu dipadati Generasi-Z.

Selain layanan dakwah, BPP MAS juga menyiapkan Green House, Urban Farming, dan Edupark bagi generasi muda untuk lebih mengenal lingkungan, sekaligus menjadikan MAS sebagai "Green Mosque" (Masjid Hijau).

Masjid yang "hijau" itu menarik Generasi Digital. Buktinya, Green House, Urban Farming, dan Edupark di MAS sering menjadi tempat studi banding, seperti siswa-siswi SMPIT Al-Ibrah Manyar, Gresik, yang "belajar" tentang bercocok tanam dengan teknik konvensional dan hidroponik serta lingkungan hijau di “Green House” dan Urban Farming MAS (12/8/2023).

Selain itu, siswa SBLH (Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup) SMKN 1 Surabaya juga "belajar" di "Green House" MAS (3/7/2023), serta mahasiswa UPN Surabaya yang mengunjungi "Green House" MAS (Februari 2023) untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep pengelolaan "bangunan hijau" tersebut.


Energi Surya

"Green House" merupakan sebuah bangunan  untuk produksi dan melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Di MAS menjadi tempat budi daya beberapa varian buah melon. Ada juga Urban Farming di area masjid yang memiliki berbagai tanaman pertanian seperti cabai, tomat, dan sebagainya. Semuanya ditanam dengan menggunakan teknologi modern.

Selain itu juga ada Taman Edukasi (Eduark) yang merupakan taman pendidikan untuk mengenalkan segala jenis tanaman atau bibit tanaman. Ada sembilan konten destinasi studi lingkungan (Melati Corner, Paprika Corner, Toga Corner, dan sebagainya).

Sejumlah tanaman obat keluarga (toga) ada di Edupark, antara lain kumis kucing, jahe, temu ireng, jinten, kayu mint, kayu putih, pecut kuda, rosella, binahong, sambung nyowo, ginseng, serei, dan jarak tintir.

Kepala Seksi Kebersihan dan Pertamanan MAS, Ir H Safrul Nahar mengemukakan bahwa  sudah sekitar setahun MAS membangun Green House , dan selama ini sukses saat panen.

Selain Green House, Urban Farming, dan Edupark dengan konsep tanam konvensional dan hidroponik, MAS sebagai "Green Mosque" juga
sudah lama memiliki "Green Toilet".

Konsep Green Toilet itu, air wudhu dari jamaah tidak akan dibuang percuma, tapi diarahkan ke tempat pembuangan yang merupakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Air dari hasil olahan IPAL di utara dan selatan masjid dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman.

Tidak hanya Green House, Green Toilet, dan lingkungan serba hijau, namun MAS juga mencanangkan sebagai "Green Mosque" dengan menyiapkan energi surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang pekerjaan solar panel-nya sudah diserahkan rekanan ke MAS (27/9/2023).

Ketua BPP MAS DR KH Ahmad Sudjak MAg menyatakan bahwa kegiatan pembangunan panel surya di masjid Al Akbar selesai dan diharapkan hasilnya maksimal, bisa memberikan multifungsi, selain hemat energi dan ramah lingkungan.

Penghematan yang didapat akan mengurangi kebutuhan biaya listrik yang biasanya mencapai Rp80 juta - Rp90 juta. Dengan demikian, hasil tersebut diharapkan dapat memberi inspirasi masjid-masjid yang lain. 

PLTS yang terpasang di MAS itu berjumlah 24 buah dengan total kapasitas 13,2  kilowatt peak (kWp). Sejak 25 September 2023 sudah beroperasi dengan menghasilkan 40 kWh listrik/hari, terutama untuk ruang utama MAS. Jadi, MAS sebagai "Masjid Hijau" mampu melakukan hemat biaya listrik, sekaligus ramah lingkungan, terutama bagi anak-anak muda.

Dengan hadirnya berbagai fasilitas, diharapkan para Gen-Z akan semakin cinta masjid. Apalagi MAS juga berikhtiar menjadi masjid yang juga ramah lingkungan, sehingga masa depan generasi pemimpin Indonesia adalah generasi yang berhati suci, mulia serta pro-lingkungan lestari.

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023