Kendari (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Muhadjir Effendy bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menutup acara puncak bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2023 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat.

"Saya mohon maaf, sekaligus memberi apresiasi kepada kegiatan PRB yang di selenggarakan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama BNPB Pusat yang telah melakukan kegiatan serangkaian ini," ujar Menko PMK saat memberi sambutan.

Muhajir menceritakan pengalaman saat pertama datang di Kendari pada tahun 1978 atau 45 tahun silam.

"Waktu saya datang ke Kota Kendari, jalannya hanya satu jalur dari Bandara hingga ke Kota Kendari," ucapan Menko.

Baca juga: Menko PMK berkunjung ke BiBB Jerman untuk penguatan lembaga vokasi

Baca juga: Menko PMK gelar jajak pendapat dengan penerima LPDP di Jerman


Bahkan, kata Menko PMK, untuk mencari dan membeli makanan serta minuman saat itu masih sangat sulit, meskipun ada uang pada saat itu.

"Tapi Alhamdulillah, Kota Kendari dan seluruh daerah kabupaten di Sulawesi Tenggara, diberi rahmat dan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, dan sekaligus menjadi penopang ekonomi masa depan bangsa dan negara," ujar Menko PMK yang disambut tepuk tangan dari lebih seribuan peserta undangan di puncak bulan PRB itu.

Terkait masalah bulan PRB, Menko PMK Muhajir Effendy mengatakan bencana saat ini yang harus menjadi perhatian untuk kita semua adalah dampak El Nino yang diprediksi akan, dan sudah melanda sejumlah daerah di Indonesia, yakni musim kemarau panjang.

"Ini perubahan iklim, dimana permukaan laut di belahan dunia menjadi teduh yang mengakibatkan dingin. Dan ketika dingin mengundang awan-awan datang dan berkumpul, menyebabkan panas yang berdampak pada kemarau panjang," kata Menko.

Untuk itu, melalui kegiatan bulan PRB ini hendaknya para pimpinan daerah di seluruh Indonesia untuk selalu siap siaga dalam mengantisipasi terjadinya fenomena alam yang selalu berubah.
 
Menko PMK Muhajir Effendy (pakai topi hitam baju batik) didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto disambut tarian Mondotambe khas kesenian daerah Tolaki sesaat menghadiri puncak dan sekaligus menutup Bulan PRB 2023 di Kota Kendari, Jumat (13/10/2023). (ANTARA/Azis senong)


Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto menyatakan terima kasih kepada Pemprov Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah penyelenggara bulan PRB tahun ini.

"Awal penentuan bulan PRB, saya kuatir dengan penyelenggaraannya, karena beberapa daerah di tanah air sudah dilanda berbagai bencana alam. Syukur Alhamdulillah Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari sangat terkendali dan aman," kata Suharyanto.

Ia mengatakan rangkaian kegiatan bulan PRB di Kota Kendari telah dilakukan dengan diawali antara lain dengan apel kesiapsiagaan bencana, seminar kebencanaan, jambore, pameran kebencanaan, donor darah, penanaman mangrove dan gelar budaya.

Data BNPB sampai saat ini sudah ada 3.138 bencana yang terjadi selama 2023. Sementara di Sulawesi Tenggara meskipun ada laporan kekeringan, namun tidak menonjol seperti dialami daerah lain.

Sementara itu Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menyampaikan selamat datang kepada Menko PMK dan Kepala BNPB yang memberi kepercayaan Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari sebagai tuan rumah penyelenggara bulan PRB 2023.

Di akhir puncak bulan PRB 2023, ditandai dengan penyerahan bendera Pataka dari Pj. Gubernur Sultra sebagai tuan rumah yang kemudian diserahkan kepada Pj. Gubernur Aceh sebagai tuan rumah bulan PRB 2024 mendatang.*

Baca juga: Menko PMK minta PIKI berkontribusi wujudkan Indonesia Maju 2045

Baca juga: Menko PMK: Transformasi kesehatan agar bonus demografi dapat optimal

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023