Itu yang kita khawatirkan
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 40 personel dengan delapan unit mobil pemadam mengatasi kebakaran lapak pemilahan sampah di Jalan Kali Inspeksi, RT/RW 01/06 Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan, pihaknya menerima informasi kebakaran pada pukul 11.35 WIB.

"Pemadaman dimulai pukul 11.43 WIB hingga dilokalisasi pukul 12.09 WIB," kata Syarifudin.

Secara terpisah, Lurah Kelapa Dua, Elfin Ridho Putra menyebut kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting) di dalam bangunan lapak.

"Kesimpulan dari Tim Damkar (Pemadam Kebakaran) dan Kepolisian, berdasarkan keterangan saksi mata, (api) berasal dari jaringan listrik di dalam lapak," kata Elfin.

Ia menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, tetapi terdapat satu perempuan korban luka-luka.

"Korban luka ada satu orang wanita, luka bakar ringan di kaki, tetapi sudah kita bawa langsung ke rumah sakit terdekat," kata Elfin. 

Baca juga: Arus pendek sebabkan kebakaran rumah tiga lantai di Kebon Jeruk

Menurut Elfin, terdapat 15 orang terdampak kebakaran tersebut. Sebagian dari mereka tinggal di lapak tersebut dan sebagian lagi beraktivitas di dalamnya.

"Alhamdulillah, untuk tempat pengungsian sementara memakai rumah pengurus RT setempat, karena yang terdampak sekitar 15 orang di lokasi tersebut," kata Elfin.

Elfin menyebutkan, hari ini pihaknya menyediakan makan bagi 15 orang terdampak tersebut. "Sementara kita berikan makanan jadi, besok kita upayakan pakaian juga," kata Elfin.

Sebelumnya, Ketua Subkelompok Urusan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Embay Suhaimi mengimbau agar masyarakat taat dalam menggunakan listrik karena kelalaian penggunaan listrik dapat menyebabkan kebakaran.

"Rata-rata terjadinya kebakaran itu 74,7 persen akibat alat listrik. Rata-rata karena arus pendek. Makanya masyarakat perlu hati-hati gunakan listrik," katanya pada Kamis (12/10).

Baca juga: Gulkarmat Jakbar terjunkan 70 personel atasi kebakaran di Kebon Jeruk

Selama ini, kata dia, banyak masyarakat menggunakan kabel-kabel yang tidak berstandar nasional. "Itu yang kita khawatirkan," katanya.

Kedua, banyak konsumen sebenarnya mencuri  arus listrik. "Itu yang dikhawatirkan, karena langsung dari kabel, dari listrik sampai ke panelnya," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, banyak indikasi penggunaan satu meteran oleh empat sampai lima rumah sekaligus.

Biasanya satu titik meteran itu bisa ada lima atau empat cabang. Bahkan kabelnya tidak standar nasional atau ada kabel semrawut.

"Itu kita imbau supaya mengganti kabelnya. Jadi itu sebagai pembelajaran," kata dia.
 

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023