Jakarta (ANTARA) - Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko menemui perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang berdemonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat atau di dekat Patung Kuda.

Joanes bersedia menemui demonstran yang menuntut kepolisian membebaskan 15 rekannya yang sebelumnya ditangkap dalam aksi. Ia menyatakan pihak kepolisian akan membebaskan para mahasiswa tersebut.

“Saya pastikan kepolisian akan membebaskan rekan yang ditangkap,” kata Joanes di hadapan demonstran, Jumat.

Joanes menyebut dirinya mewakili Presiden Joko Widodo dan Kepala KSP Moeldoko yang tidak dapat menemui pengunjuk rasa karena urusan kenegaraan.

Selain menjamin pembebasan tiga demonstran tersebut, ia juga menyeru mahasiswa yang berunjuk rasa untuk menjaga kondusivitas dan menolak provokasi.

Selepas berbicara di hadapan mahasiswa, Joanes dan perwakilan mahasiswa bertemu pihak kepolisian yang bersedia membebaskan rekan-rekannya.

Pengunjuk rasa yang berasal dari berbagai universitas mulai berhimpun di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha sekitar pukul 15.30 WIB untuk melakukan aksinya.

Massa menggunakan jaket almamater berwarna universitas masing-masing dan bendera bertuliskan nama BEM tiap universitas yang hadir.

Aksi mahasiswa tersebut dilakukan untuk meluapkan kekecewaan terhadap pemerintah, khususnya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini yang dianggap melanggengkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pemimpin aksi juga mempersilakan Presiden BEM universitas yang hadir di aksi tersebut untuk menyampaikan orasi dari atas mobil bak terbuka.
​​​​​
Baca juga: KSP: Empat tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Indonesia terus tumbuh

Baca juga: Massa aksi tolak UU Ciptaker dapat takjil gratis

Baca juga: Sebelum bubar, massa BEM SI kumpulkan sampah di lokasi demonstrasi


 

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023