Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memfasilitasi para pelaku usaha parekraf di Desa Wisata Rigis Jaya, Lampung Barat dengan menghadirkan pelatihan literasi keuangan.

“Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan dalam merencanakan dan mencatat keuangan usaha agar lebih tertata, sehingga diharapkan dapat membuka akses permodalan dari lembaga keuangan perbankan ataupun non perbankan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Adapun pelatihan literasi keuangan yang dilaksanakan di Desa Wisata Rigis Jaya ini dihadiri para pengusaha dari Desa Wisata Belitar Seberang Bengkulu secara hybrid serta dihadiri sebanyak 65 pelaku UMKM sektor parekraf dengan narasumber diantaranya perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank BRI.

Baca juga: Menparekraf: Santri adalah lokomotif pembangunan ekonomi bangsa

Menparekraf mengatakan desa wisata menjadi salah satu kontributor PDB pariwisata dan saat ini merupakan destinasi favorit wisatawan. Selain itu, desa wisata memacu potensi tumbuhnya ekonomi kreatif dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal sehingga, peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam hal literasi keuangan patut dilakukan.

Di samping pelatihan literasi keuangan, juga diserahkan bantuan Dana Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) bagi Desa Wisata Rigis Jaya sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam menjadikan desa wisata semakin berkualitas.

Adapun Program ini juga merupakan tindak lanjut dari program unggulan Kemenparekraf, Anugerah Desa Wisata Indonesia. Desa Wisata Rigis Jaya telah dinobatkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021.

Sementara itu. Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Oni Yulfian berharap, melalui DPUP diharapkan memberikan dampak yang signifikan untuk pengembangan desa wisata serta dapat berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian desa. Literasi keuangan juga menjadi fokus agar dana yang diberikan dapat dikelola dengan efektif sehingga usaha di desa wisata semakin maju dan dapat membuka lapangan kerja baru.

Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lampung Barat Junaidi Jamsari juga mengatakan dengan semakin kuatnya literasi keuangan pelaku usaha maka diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih luas untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan bagi sektor pariwisata.

Baca juga: Penglipuran raih Penghargaan "Best Tourism Village 2023” dari UNWTO

Akan tetapi, dalam mencapai tujuan bersama dibutuhkan kolaborasi dalam pengembangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebagai contoh kolaborasi destinasi wisata, UMKM, dan BUMDes sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023