Balikpapan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik menjanjikan untuk mencarikan solusi terbaik bagi kelangsungan hidup buaya Riska usai dievakuasi dari habitat aslinya di Sungai Guntung Bontang menuju ke tempat baru di Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan.

"Buaya Riska ini banyak menarik perhatian publik. Bagaimana pun Buaya Riska ini binatang buas. Sebagai binatang buas dia punya hak untuk hidup di habitatnya," kata Pj Gubernur Akmal Malik saat mendampingi kunjungan Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian di Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan Timur, Selasa.

Akmal Malik didampingi istri yang juga ketua PKK Kaltim Yulia Zubir Akmal Malik melihat secara langsung kondisi buaya Riska.

Menurut Akmal, kondisi tempat penampungan Buaya Riska sangat tidak layak. Kondisi ini dikhawatirkan membuat Buaya Riska makin stres.

Baca juga: Polsek Banjarbaru Utara amankan seekor buaya di sungai

Baca juga: BKSDA ingatkan warga agar waspada serangan buaya


Karena alasan itulah, dalam waktu segera pihaknya akan mengundang Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mencari jalan terbaik bagi Riska dan keselamatan masyarakat.

"Ini yang akan kita cari solusinya. Sebagai binatang buas dia bisa tetap hidup di habitatnya dan manusia di sekitarnya juga bisa hidup dengan tenang tanpa takut tiba-tiba diterkam buaya," kata Akmal.

Sementara itu, Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian juga memberikan analisa terkait kondisi Buaya Riska.

"Ini kan bukan habitatnya. Apalagi Buaya Riska ini katanya sudah tidak terlalu mau makan. Biasanya hidupnya di air dan lumpur, ini jauh banget kondisinya," kata Tri Tito Karnavian memberi pendapat saat berada di lokasi.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik berjanji akan segera mencarikan solusi terbaik bagi Buaya Riska dan keselamatan masyarakat, baik yang berada di Kelurahan Teritip maupun tempat asal Buaya Riska di Bontang.

Saat kunjungan, sang pemilik Buaya Riska, Ambo pun diberi kesempatan untuk bertemu Riska. Dia bahkan sempat mengelus dan mencium Buaya Riska untuk beberapa saat.

"Saya sangat rindu dengan Riska. Syukurlah dia tadi mau membuka mata, saya minta tutup matamu, nak, dan saya cium dia," kata Ambo.

Buaya Riska dititipkan BKSDA ke Penangkaran Buaya Teritip sejak 4 Oktober 2023 lalu, melalui evakuasi tim BKSDA di Sungai Guntung dengan menggunakan perangkap.

Evakuasi buaya berjenis kelamin jantan dan ukuran panjangnya 4,42 meter dan lebar perutnya 70 centimeter itu didasari keinginan masyarakat Guntung. Terlebih beberapa bulan lalu terdapat serangan buaya terhadap masyarakat sekitar.

Setelah kurang lebih 20 hari tinggal di habitat barunya di Teritip Balikpapan, kemungkinan besar, Buaya Riska akan dikembalikan ke habitatnya di Kota Bontang, dengan sistem pengamanan yang masih akan didiskusikan lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor
keselamatan masyarakat sekitar.*

Baca juga: Apa kendala penanganan buaya di Kalimantan Tengah?

Baca juga: Buaya penerkam petambak ditangkap warga

Pewarta: Arumanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023