Potensi pasarnya besar, apalagi di Purwokerto banyak indekos
Purwokerto (ANTARA) - Praktisi bisnis elektronika, Herman Hutanto menilai potensi pasar berbagai produk smart home atau rumah pintar di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, cukup besar.

"Potensi pasarnya besar, apalagi di Purwokerto banyak indekos," kata Herman Hutanto di sela pembukaan pameran "rumah pintar" yang digelar di Depo Pelita Sokaraja, Banyumas, Jumat.

Oleh karena itu, kata dia, dalam pameran tersebut terdapat empat desain ruangan yang memanfaatkan produk rumah pintar, salah satunya kamar indekos.

Menurut dia, masyarakat umum khususnya penghuni indekos sudah biasa dengan produk smart tv atau televisi pintar, laptop, maupun telepon pintar.

Akan tetapi dengan adanya produk rumah pintar, lanjut dia, perangkat-perangkat yang sudah ada di rumah maupun indekos bisa lebih bermanfaat terutama bagi yang sering lupa mengunci pintu.

Baca juga: KESDM menerbitkan aturan penyediaan alat memasak listrik rumah tangga

Baca juga: Produk alat rumah tangga Indonesia cetak transaksi Rp47 miliar di AS


"Kadang kita lupa mengunci pintu, lalu balik lagi. Tetapi dengan adanya produk rumah pintar tidak perlu balik, cukup mengakses aplikasi di HP-nya, secara otomatis sudah terkunci," kata pemilik Depo Pelita itu.

Apalagi saat sekarang, kata dia, sering terjadi kasus pencurian di indekos, sehingga produk rumah pintar dapat dimanfaatkan untuk pengamanan karena selain bisa mengunci dan membuka pintu secara otomatis, juga dapat dilengkapi dengan kamera pemantau (circuit closed television/CCTV).

Bahkan, lanjut dia, produk rumah pintar yang dikeluarkan sejumlah pabrikan itu juga bisa mematikan dan menghidupkan listrik dari jarak jauh sehingga dapat menghemat penggunaan energi.

Menurut dia, seluruh perangkat rumah pintar tersebut memanfaatkan fasilitas Google Assistant yang dapat diakses secara gratis dengan menggunakan akun Google pada perangkat telepon pintar maupun televisi pintar

Lebih lanjut, Herman mengatakan produk-produk rumah pintar saat ini tidak hanya untuk kelas menengah ke atas karena ada pula yang menengah ke bawah.

"Kalau kita lihat konsumsi masyarakat Purwokerto, kita enggak bisa bilang konsumsi masyarakat Purwokerto terlalu low (rendah)," katanya.

Ia mengakui produk-produk rumah pintar jika dibeli secara keseluruhan harganya tergolong mahal, namun sebenarnya bisa dijangkau dengan harga murah per paket sesuai dengan kebutuhan.

Dalam hal ini, kata dia, harga paket rumah pintar mulai kisaran Rp780 ribuan untuk indekos hingga yang paling tinggi sekitar Rp2,9 jutaan.

"Jadi pasarnya memang mengarah ke medium high, tapi dengan harga medium low," tegas Herman.

Baca juga: Menperin sebut ekspor produk elektronik rumah tangga naik 98 persen

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023