dengan memahami literasi keuangan, Gen Z tidak mudah teperdaya tawaran investasi yang tidak masuk akal
Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia (FISIP USNI) Solten Rajagukguk mengingatkan pentingnya literasi keuangan kepada Generasi Z agar terhindar dari risiko finansial.

Menurut Solten dengan memahami literasi keuangan, Gen Z tidak mudah teperdaya tawaran investasi yang tidak masuk akal.

"Kami juga ingin Gen Z selain kreatif, tetapi juga lebih kritis dan bijak dalam menggunakan media sosial,” kata Solten dalam workshop literasi keuangan yang digelar bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Suasana Kopi di Jakarta Selatan, Selasa,

Menurut Solten, OJK selalu gencar menggelar kegiatan literasi keuangan menyasar ribuan mahasiswa.

Pada 2023, OJK telah berhasil menyelenggarakan 226 kegiatan literasi keuangan dengan peserta mencapai 35.380 orang dengan tujuan mengedukasi Generasi Z.

Kolaborasi antara FISIP USNI dan OJK tidak hanya melalui kegiatan langsung, tetapi juga memanfaatkan platform media sosial sebagai sarana edukasi.

Dengan pembuatan konten literasi keuangan, mereka berhasil menjangkau jutaan pengunjung, menyoroti urgensi pendidikan keuangan yang mudah diakses oleh Generasi Z.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, FISIP USNI juga mengundang tokoh kreatif Firman Aldianto pada workshop kali ini untuk memberikan pandangan bagaimana menciptakan konten yang kreatif dan relevan di era digital.

Firman mengatakan pentingnya elemen-elemen spesifik dalam membangun merek atau brand yang bisa berbicara dengan pasar sasaran.

Selain workshop, FISIP USNI dan OJK juga menyelenggarakan lomba konten digital bertajuk “Literasi Keuangan sebagai Fitur Terbaik Diri di Kalangan Gen Z” pada 1-27 Oktober 2023.

Lomba berskala nasional ini diikuti oleh lebih dari 260 peserta dari berbagai wilayah di Tanah Air, mulai dari Aceh, Sumatra Selatan, Riau, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bali, hingga Sulawesi Tengah.

Dalam lomba ini, peserta membuat lebih dari 147 video kreatif tentang literasi finansial, mulai dari tip mengelola keuangan pribadi hingga tips melindungi diri dari ancaman investasi bodong dan pinjaman daring.

Dosen Ilmu Hubungan Internasional FISIP USNI, A. Kurniawan Ulung, mengatakan dalam sesi penjurian, video peserta dinilai berdasarkan lima kriteria, yaitu kreativitas dalam penyampaian pesan, kejelasan pesan literasi keuangan, kualitas produksi video, kesesuaian video dengan tema, dan keterlibatan dan interaksi penonton.

Ulung berharap lomba konten digital ini tidak hanya semakin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemahaman literasi finansial sejak dini, tetapi juga memotivasi mereka untuk memanfaatkan penggunaan media sosial untuk tujuan positif.

“Banyaknya anak-anak muda yang berpartisipasi dalam lomba ini menunjukkan besarnya potensi dan animo Gen Z untuk membantu pemerintah dan OJK dalam meningkatkan kualitas literasi keuangan masyarakat,” kata Ulung.
Baca juga: OJK dan mitra lakukan 2.851 kegiatan literasi dan inklusi keuangan
Baca juga: OJK: Literasi dan inklusi keuangan pengaruhi kesejahteraan masyarakat
Baca juga: OJK: Tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia sangat rendah

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023