Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pemasaran digital Red Asia Inc. memperkenalkan layanan transformasi asistensi pemasaran bernama Ask Dea yang dirancang untuk mendorong bisnis lokal dengan keunggulan personalisasi layanan dan diproyeksikan menggunakan berbagai bahasa daerah yang ada di Indonesia berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Kita sadari bahwa tantangan SME (small medium enterprise) di negara-negara berkembang adalah mereka tidak tahu cara bagus untuk menjual barang bagus. Kami hadirkan Ask Dea dengan antarmuka sangat mudah digunakan semua orang. Ibarat memiliki seorang digital marketing strategies profesional yang bisa diajak ngobrol kapan pun untuk memberikan saran dalam strategi pemasaran," tutur Managing Partner Red Asia Inc. Damon Hakim pada pengenalan sejumlah piranti AI inovatif dan layanan transformasi "Red AI for Indonesia" di Jakarta, Rabu.

Menurut Damon, layanan Ask Dea adalah aksesibilitas baru agar SME bisa memiliki semacam agensi digital sendiri yang disesuaikan dengan karakter atau level setiap unit usaha. Damon mengatakan bahwa Ask Dea akan membantu memberikan ide-ide awal bagi strategi pemasaran yang ideal, kampanye-kampanye untuk menjual produk, serta cara efektif menggunakan media sosial dalam kaitannya dengan pemasaran.

Baca juga: Inggris alokasikan 2 juta pound untuk bantu guru rangkul AI

Red Asia Inc. menghadirkan Ask Dea yang akan memanfaatkan teknologi engine Red AInstein digabungkan dengan pengalaman perusahaan tersebut selama 20 tahun dalam menangani berbagai macam merek.

"Bayangkan bila SME punya akses pengetahuan semacam ini, maka akhirnya mereka akan bisa memiliki sebuah asisten pemasaran kreatif tanpa harus membayar biaya secara mahal," tegas dia.
 
Managing Partner Red Asia Inc. Damon Hakim pada pengenalan sejumlah piranti AI inovatif dan layanan transformasi "Red AI for Indonesia" di Jakarta, Rabu (1/11). (ANTARA/Ahmad Faishal)


Damon menuturkan bahwa pada saat peluncuran nanti, Ask Dea akan menggunakan Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh para pengguna dari kalangan pengusaha kecil dan menengah. Tak hanya itu, Ask Dea juga diproyeksikan akan memiliki layanan dengan bahasa-bahasa daerah tertentu.

"Kami akan upgrade versi berikutnya dengan bahasa-bahasa daerah dan ini bisa dipakai ngobrol dengan Ask Dea. Jadi, Dea itu nanti tidak punya logat tapi ngomong Bahasa Indonesia, kira-kira begitu. Tentunya ini bersifat progresif. Kami akan perlahan masukkan bahasa daerah yang lebih populer atau ramai dipakai terlebih dulu, hingga akhirnya kami masukkan sebanyak mungkin bahasa daerah agar aksesibilitas semakin luas," papar Damon.

Meski baru akan diluncurkan secara resmi pada kuartal pertama 2024, Ask Dea sudah bisa diakses melalui www.redasiainc.com yang memberikan akses gratis bagi 100 unit usaha yang telah mendapatkan kurasi internal dari Red Asia Inc.

"Hal ini agar mereka bisa langsung merasakan pengalaman memiliki agensi pemasaran digital tanpa mengeluarkan biaya seperti di perusahaan-perusahaan besar dari sekarang," tutup Damon.

Baca juga: Teknologi AI berpotensi bantu lahirkan kebijakan kembangkan UMKM

Baca juga: Empat hal tentang KTT Kecerdasan Buatan di Inggris

Baca juga: Peningkatan adopsi AI e-commerce Indonesia memicu kehadiran kebijakan

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023