Jakarta (ANTARA) - Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini tengah melakukan negosiasi dengan Pemerintah Spanyol untuk membangun 10 unit kapal pengawas melalui skema pinjaman/hibah luar negeri (PHLN).
 
"Masih dalam proses negosiasi. Harapannya apabila kerja sama Indonesia dengan pemerintah Spanyol kita merencanakan membangun 10 unit," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
 
Adin menambahkan, untuk menyesuaikan adanya aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), rencananya sebanyak empat unit akan dibangun di Spanyol dan enam unit di Indonesia.
 
"Kita rencananya membangun 10 unit. Rencananya untuk menyesuaikan dengan TKDN, 10 unit ini rencananya empat dibangun di Spanyol dan enam di Indonesia," paparnya.
 
Diketahui, KKP pada tahun ini telah menerima dua unit kapal hibah asal Jepang yakni Orca 05 yang tiba di tanah air pada 15 Juni 2023 serta Orca 06 yang tiba pada September 2023.
 
Kapal hibah yang merupakan kapal patroli bekas pakai dari Badan Perikanan Jepang ini memiliki panjang 63,37 meter, memiliki keunggulan dapat beroperasi di laut hingga 25 hari.
 
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengumumkan bahwa KKP akan menerima sebanyak 2 (dua) Kapal Pengawas hibah dari Pemerintah Jepang, yaitu Hakurei Maru yang kemudian dinamakan KP Orca 05 dan Shirahagi Maru yang dinamakan KP Orca 06.
 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023